Surat pernyataan Kadus Pasar Desa Anturan Memohon Maaf Karena Bohong Mengaku Membakar 21 Kepingan KIS

Buleleng, (Metrobali.com)-

Marah, kecewa maupun kesal sesaat kalau tidak bisa mengendalikannya, maka pada umumnya akan berdampak kurang baik. Seperti yang dialami Kepala Dusun (Kadus) atau Kelian Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan Kecamatan/Kabupaten Buleleng Ketut Suarta. Dimana lantaran marah, kecewa dan kesal bercampur aduk akibat mengalami kekalahan saat tarung dihelatan Pemilihan Perbekel (Pilkel) didesanya pada 31 Oktober 2019 lalu, selanjutnya tanpa pikir panjang melontarkan kalimat telah membakar puluhan kepingan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Ucapannya itu, spontan saja menjadi buah bibir masyarakat desa setempat. Sehingga memantik Perbekel Desa Anturan Made Budi Arsana memanggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangannya. Saat memberikan keterangan kepada perbekel yang disaksikan Ketua BPD dan perangkat desa lainnya, yang bersangkutan tetap mengakui telah membakar 21 keping KIS. Namun setelah dikonsumsi publik secara luas melalui mass media, iapun akhirnya melakukan klarifikasi. Bahwa apa yang disampaikannya itu tidak benar, hanya lantaran marah, kecewa dan kesal sesaat tidak terpilih sebagai perbekel Desa Anturan pada helatan Pilkel, 31 Oktober 2019 lalu.

Selanjutnya disaksikan Perbekel, Ketua BPD, Kelian Banjar Munduk, staf BPJS dan polisi, pada Selasa 19 Nopember 2019 di Kantor Desa Anturan, yang bersangkutan Kadus atau Kelian Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan Ketut Suarta membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa dirinya itu telah berbohong mengaku membakar kepingan KIS sebanyak 21 keping. Dan meminta maaf kepada pemerintah, masyarakat Desa Anturan serta instansi terkait.  GS