foto keracunan nasi bungkus
 
Buleleng (Metrobali.com)-
108 orang korban keracunan nasi bungkus saat perayaan HUT RSUD Buleleng ke 59 pada Jumat (5/12) lalu menghebohkan masyarakat Buleleng pada khususnya. Persoalan ini, bukannya sekedar keracunan biasa setelah diobati habis perkara. Terbukti pihak kepolisian, Sabtu (6/12) melakukan penyelidikan dengan melibatkan tim forensic Denpasar ke rumah makan Jok Wi yang berada di Jalan A. Yani Singaraja, dimana rumah makan itu berasalnya nasi bungkus yang menyebabkan keracunan secara massal. Seiring dengan pihak kepolisian melakukan penyelidikan, ratusan korban keracunan yang sebelumnya menjalani perawatan secara intensif di RSUD Buleleng, Sabtu (6/12) siang diijinkan pulang.
Salah satu korban keracunan nasi bungkus yang juga bekerja sebagai perawat di RSUD Buleleng, Ni Komang Susiana (24) saat dimintakan keterangan mengatakan dirinya sangat terkejut  karena dua jam setelah memakan nasi bungkus yang disediaan panitia HUT, tiba-tiba saja kepalanya merasa pusing dan mual sambil muntah-muntah.”Saya hamil enam bulan sempat dirawat di ruang anggrek dan sekarang sudah diijinkan untuk pulang. Dari hasil pemeriksaan dokter, keracunan yang saya alami tidak berdampak terhadap kehamilan saya” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Dirut RSUD Buleleng, dr. Gede Wiartana mengatakan keracunan yang menimpa korban tidaklah berat. Artinya korban dirawat beberapa jam saja sudah bias membaik.”Korban hanya mengalami keracunan ringan dan kondisinya telah membaik setelah beberapa jam dirawat” terangnya.
Wiartana mengaku kasus keracunan massal yang terjadi di RSUD Buleleng baru pertama kali terjadi.”Kami sering memesan makanan  dirumah makan Jok Wi yang ada di jalan A Yani Singaraja itu, hanya saja jumlahnya sedikit antara 20 sampai 50 bungkus. Dalam momen HUT ini, kami memesan makanan 900 bungkus, mungkin pemilik rumah makan itu menjadi kewalahan. Apa yang sudah terjadi, kami ambil hikmahnya dan tidak lagi memesan makanan disatu tempat kalau jumlahnya banyak” paparnya.
Lantas bagaimana komentar pihak rumah makan terkait dengan keracunan massal ini?
Pemilik rumah makan, Ketut Arioka (46) dan Putu Ardani (44) saat ditemui kondisinya terlihat lemas. Saat mendengar kabar dari panitia HUT RSUD Buleleng, bahwa  para undangan banyak yang keracunan setelah mekonsumsi nasi bungkus dan mendapat perawatan secara intensif di rumah sakit.
Menurut Ketut Arioka, pihaknya sering mendapat orderan nasi bungkus dalam jumlah yang besar, namun tidak ada masalah. Baru kali ini terjadi musibah keracunan.”Usaha kami secara turun temurun sejak 1960. Kami sangat terkejut dengan peristiwa ini, padahal RSUD Buleleng ini langganan kami karena setiap dua kali dalam seminggu, pihak RSUD memesan nasi bungkus ditempat kami” terangnya
Dengan peristiwa keracunan massal ini, pemilik rumah makan Arioka dan Ardani menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang tidak seharusnya terjadi itu. “Kami sudah mendatangi RSUD Buleleng untuk meminta maaf dan sekaligus kami bertanggung jawab menanggung biaya rumah sakit kalau hal itu dibutuhkan,” pungkas Arioka. GS-MB