un

Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardani meminta semua pihak menjaga kondusivitas pelaksanaan ujian nasional dan tidak terpengaruh tragedi bunuh diri peserta UN SMP di Tabanan.

“Saya harapkan semua pihak untuk menjaga situasi kondusif pelaksanaan UN SMP yang berlangsung hingga Kamis (8/5) besok,” katanya di Denpasar, Rabu (7/5).

Ia mengharapkan kepada orang tua siswa bisa memberikan dorongan kepada anak-anaknya yang menghadapi UN tidak merasa terganggu dan cemas dengan ujian tersebut.

“Orang tua siswa juga menjadi kunci untuk memotivasi anaknya agar tenang menghadapi ujian dan tidak merasa cemas,” katanya.

Terkait penyebab kasus bunuh diri siswi SMP di Kabupaten Tabanan tersebut, Kusuma Wardhani mengaku sejauh ini pihaknya belum mendapat kepastian dan kejelasan.

“Kami tidak tahu apa penyebabnya anak itu mengambil keputusan seperti itu (bunuh diri). Kadis Pendidikan Kabupaten Tabanan juga belum bisa bicara langsung dengan ayah korban karena masih suasana berduka,” katanya.

Ia mengatakan usai pelaksanaan UN SMP, pihak Disdikpora Bali rencananya akan mengunjungi pihak keluarga korban dan juga memberi dukungan moral.

“Setelah UN selesai kita coba tindaklanjuti, sebab besok masih anak-anak menghadapi ujian,” ujarnya.

Kusuma Wardani mengimbau siswa pada hari terakhir pelaksanaan UN tetap tenang dan nyaman. Pihak guru dan orang tua siswa juga diharapkan terus memantau guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Baik sebelum, saat UN ataupun pasca-UN peran orang tua, kami harapkan tetap sebagai pendamping dan memantau anak-anaknya termasuk menciptakan suasana kondusif dan senyaman mungkin kepada anak,” katanya.

Kusuma Wardani menambahkan bahwa sejauh ini secara umum pelaksanaan UN SMP di Bali tidak ada persoalan berarti.

“UN SMP sudah berjalan aman. Tidak ada permasalahan dengan naskah soal dan juga tidak ada kebocoran jawab soal,” katanya. AN-MB