Jakarta (Metrobali.com)-

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan bahwa kenaikan tarif dasar listrik untuk bisnis dikhawatirkan bakal menurunkan tingkat daya saing produk Indonesia karena semakin berat beban yang ditanggung pengusaha.

“Bila tarif dasar listrik naik maka akan membuat daya saing berkurang,” kata Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Perdagangan Dalam Negeri Franky Sibarani di Jakarta, Rabu (23/10).

Untuk itu, ujar dia, pihaknya juga keberatan dengan adanya rencana pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik untuk industri tertentu pada tahun 2014.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa kenaikan tarif dasar listrik untuk golongan bisnis juga telah dialami oleh pengusaha di tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid mengingatkan bahwa kenaikan tarif dasar listrik serta melonjaknya upah minimum pekerja dapat membuat harga produk ritel dinaikkan.

Satria Hamid menginginkan agar kebijakan yang memberatkan para pengusaha itu dikaji ulang agar mendapatkan besaran kenaikan yang realistis sehingga tidak merugikan kalangan usaha.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter mengemukakan, selain kenaikan tarif dasar listrik, pada tahun 2014 juga akan diwarnai dengan Pemilu DPR dan Presiden.

Peristiwa tersebut, menurut Chris Kanter, dinilai oleh pengusaha di luar negeri sebagai sebuah proses politik yang besar sehingga mereka biasanya kerap akan menunda untuk melakukan investasi sebelum mendapatkan kejelasan hasil.

Untuk itu, Kadin menginginkan agar Indonesia dapat memastikan agar biaya kompetitif di Indonesia, termasuk yang terkait dengan energi listrik hingga upah buruh, dapat tetap kompetitif dan tidak mahal sehingga menarik minat investor asing.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan bahwa dengan diresmikannya empat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan mampu menambah pasokan interkoneksi Jawa-Bali sebesar 2.550 MegaWatt (MW).

“Proyek kelistrikan yang diresmikan ada empat dan total listrik yang akan masuk ke interkoneksi Jawa-Bali sebanyak 2.550 MW,” kata Jero, saat memberikan sambutan pada acara peresmian proyek-proyek infrastruktur, di Pacitan, Jawa Timur, Rabu (16/10).

Jero menjelaskan, PLTU yang diresmikan tersebut adalah PLTU 2 Jawa Timur Paiton unit 9 dengan kapasitas 1×660 MW, PLTU 1 Jawa Tengah Rembang dengan kapasitas 2x315MW dan PLTU 3 Banten Lontar unit 2 dan 3, dengan kapasitas 2x315MW. AN-MB