Jakarta, (Metrobali.com) –

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong pengembangan industri asuransi mikro syariah bagi masyarakat berpendapatan rendah.

“Beberapa perusahaan asuransi sudah memiliki produk asuransi murah, namun masih kesulitan mendistribusikan kepada masyarakat menengah ke bawah,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan P. Roeslani di Jakarta, Kamis.

Pihaknya berharap perusahaan asuransi dapat menggencarkan penetrasi asuransi mikro syariah baik melalui penggunaan teknologi ataupun menggandeng pihak ketiga untuk melakukannya agar tepat sasaran.

“Pengembangan asuransi mikro syariah diharapkan dapat menjadi tumpuan untuk mewujudkan keuangan inklusif pada sektor asuransi,” kata dia.

Kata dia meski beberapa perusahaan asuransi sudah memiliki produk asuransi syariah dengan premi yang relatif kecil, perusahaan asuransi syariah dapat menambah produk asuransi mikro syariah yang lebih menarik.

“Penduduk berpendapatan rendah dan besarnya penduduk muslim di Indonesia pertumbuhan aset asuransi mikro syariah diharapkan bisa mencapai minimal 49 persen,” kata dia.

Menurut catatan Kadin Indonesia, lima tahun terakhir pertumbuhan aset asuransi mikro syariah sebesar 27 persen masih didominasi keluarga menengah dan menengah ke atas.

Data Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia hingga akhir Juni 2014, total aset perusahaan asuransi syariah dan unit usaha syariah di dalam negeri mencapai Rp19,68 triliun, naik 22,79 persen di banding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara total investasi di asuransi syariah sudah mencapai Rp16,69 triliun tumbuh 22,81 secara tahunan.

(Ant) –