Kadek Doni Riana

Buleleng, (Metrobali.com)-

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Detik-detik yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia itu, di sikapi positif bukan berarti sikap yang penurut. Namun lebih dari pada itu, yaitu kreatif, kritis, mandiri dan berani membela kebenaran serta menjunjung tinggi prinsip-prinsip, asas-asas dan tujuan hidup bernegara, sebagaimana telah dikumandangkannya Proklamasi Kemerdekaan dan asas kerohanian Pancasila serta nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar 1945. Demikian dikatakan Lawyer muda asal Desa Banyuatis, Kadek Doni Riana, SH,MH, Selasa (6/8) di Singaraja.
Lebih lanjut dikatakan semangat perjuangan kemerdekaan pada HUT Kemerdekaan RI yang ke 74 ini, dijadikan momentum untuk berbenah diri. Baik dari segi masyarakatnya maupun pemimpinnya.”Hal itu dilakukan, demi tujuan bersama membangun Kabupaten Buleleng agar bisa berkompetisi dengan daerah lainnya. Yang tentunya masyarakat Buleleng bisa lebih sejahtera” ujar Doni Riana yang dikenal juga dengan sebutan KDR ini.
Menyinggung masalah demokrasi, dia berharap demokrasi kedepannya nanti lebih demokratis lagi disegala lini. Artinya dalam ajang pesta demokrasi, lebih mengedepankan netralitas untuk menjalankan hak dan kewajiban. Sehingga nantinya terlahir pemimpin yang berkualitas melalui demokrasi yang lebih baik.”Menjaga keutuhan NKRI, salah satunya dengan mengantisipasi bahaya laten paham radikalisme tidak berkembang di Indonesia” ujar Doni Riana yang berkantor di Jalan A. Yani Barat, Singaraja ini.”Sebagai penerus bangsa, melanjutkan cita-cita para pahlawan menjadikan masyarakat sejahtera” tandasnya. GS