Muhaimin Iskandar

Jakarta (Metrobali.com)-

Calon presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla baru akan membahas penyusunan kabinet pada pertengahan September 2014.

“Saya sudah bicara dengan Pak Jokowi. Soal kabiner akan dibicarakan pertengahan September,” kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri Halaqah dan Refleksi Kebudayaan Pesantren di Jakarta, Rabu (20/8).

Menurut Muhaimin, saat ini belum ada nama-nama yang sudah diarahkan untuk menempati posisi menteri tertentu, termasuk dari PKB.

“Belum ada. Kita tunggu saja pada pertengahan September nanti,” kata Muhaimin yang disebut-sebut berpeluang besar terpilih kembali sebagai ketua umum PKB dalam muktamar di Surabaya, Jawa Timur, akhir Agustus nanti.

Terkait wacana menteri dalam kabinet Jokowi tidak boleh merangkap jabatan di partai politik, Muhaimin mengaku hal itu pun termasuk yang akan dibicarakan nanti.

Tapi, kata Muhaimin, ia memahami substansi dari wacana itu, bahwa Jokowi ingin para pembantunya di kabinet benar-benar berkonsentrasi dengan pekerjaannya sebagai menteri.

“Siapapun yang dipilih menjadi menteri harus konsentrasi pada tugasnya, harus kasih perhatian penuh pada tugas kementerian,” katanya.

Namun, Muhaimin menilai seorang pemimpin parpol pun sebenarnya bisa bekerja sebagai menteri dengan baik, karena parpol tidak hanya tergantung kepada sosok pemimpin tertentu.

“Selama ini partai (PKB) diurus wakil ketua umum, sekretaris jenderal, dan yang lain. Sebagai ketua umum saya datang hanya pidato kasih arahan. Konsentrasi terbesar saya ke pekerjaan,” kata Muhaimin yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu II.

Sementara itu, kepastian tentang presiden dan wakil presiden pemenang Pemilu Presiden 2014 masih menunggu selesainya sidang di Mahkamah Konstitusi yang menurut rencana akan diputus Kamis (21/8).

Gugatan diajukan pasangan capres-cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Putusan MK bisa mengukuhkan kemenangan Jokowi-JK, tapi juga bisa sebaliknya.

“Kita tunggu putusan MK. Kita harap putusan itu tak menghasilkan perpecahan dan kerawanan. Semoga semua lapang dada dan bersatu kembali. Kita dorong Jokowi sesegera mungkin bertemu Prabowo,” kata Muhaimin.

Sementara itu, Halaqah dan Refleksi Kebudayaan Pesantren digelar sebagai rangkaian kegiatan pramuktamar PKB yang akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 1 September 2014.

Melalui halaqah yang menghadirkan antara lain budayawan Ahmad Tohari dan D Zawawi Imron itu, kata Muhaimin, PKB ingin menyerap nilai-nilai budaya, khususnya budaya pesantren, untuk diterapkan pada dunia politik.

“Politik tak boleh kering dan tetap pada tujuan utamanya, yaitu peradaban, kesejahteraan, dan ketenteraman,” kata Muhaimin. AN-MB