kaa

Jakarta,  (Metrobali.com) –

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur mengharapkan, Dewan Bisnis Asia Afrika (Asian African Business Council/AABC) mewakili aspirasi pengusaha terutama kemudahan perluasan bisnis.

“Adanya Dewan Bisnis Asia Afrika ini lebih baik karena akan mengedepankan hubungan bisnis atau dagang, sekaligus mewakili aspirasi para pengusaha,” katanya saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (25/4).

Ia menyambut baik pembentukan Dewan Bisnis itu karena akan memperkuat kerja sama bisnis antanegara dan antarpengusaha.

Natsir juga mengatakan, AABC akan menjadi media untuk mengembangkan hubungan bisnis yang berkesinambungan, sehingga investasi terus mengalir.

“Bisnis itu harus berkelanjutan,” ujarnya.

Senada dengan Natsir, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Pertanahan Bambang Sujagad mengatakan, AABC harus mampu menangkap potensi pasar di setiap negara di kawasan Asia-Afrika.

“Ada keseriusan Dewan Bisnis in- bisa saling menunjang akan baik sekali,” tuturnya.

Ia berharap, Dewan Bisnis itu akan bersama-sama memperkuat hubungan negara di kawasan Asia-Afria untuk membangun kesejahteraan bersama.

“Tugas dewan bisnis itu untuk memikirkan fungsi, visi dan misinya untuk mencapai suatu ‘goal’ (tujuan) yang pasti untuk kemakmuran bersama Asia dan Afrika,” katanya.

Sebelumnya, sebanyak 34 negara di Asia dan Afrika secara formal sepakat membentuk Dewan Bisnis Asia Afrika yang beranggotakan para pengusaha untuk memperkuat perekonomian dan kerja sama bisnis di kawasan ini.

Kesepakatan pembentukan AABC tercapai pada Asian African Business Summit (AABS) dalam rangkaian Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4) .

Menurut Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto, pembentukan AABC merupakan bagian semangat AABS 2015 dengan tema “Realization of Asian-African Partnership for Progress and Prosperity”, serta “The New Asian-African Strategic Partnership” sebagai salah satu hasil KAA 2015.

Sejumlah poin penting AABC meliputi upaya memperkuat hubungan kerja sama perdagangan dan perindustrian serta menghapus hambatan bisnis karena masih kuatnya birokrasi.

Kemudian, juga meningkatkan konektivitas, kerja sama pembangunan infrastruktur, pengadaan pelatihan sumber daya manusia, dan penguatan usaha kecil menengah (UKM). AN-MB