Jakarta (Metrobali.com)-

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlidungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) M Jumhur Hidayat menjadi salah satu tokoh nasional terkenal versi Fokus Survei Indonesia (FSI) dengan raihan 87,3 persen.

“Survei FSI terhadap tokoh muda nasional yang memiliki rekam jejak baik, seperti Jumhur Hidayat menapai 87,3 persen,” kata Direktur FSI, Nelly Roda Julianan melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (4/8).

Berdasarkan survei itu, Jumhur Hidayat mengalahkan tokoh nasional lainnya, seperti Yusril Ihza Mahendra, Mahfud MD, Gita Wiryawan, Marzukie Ali, Surya Paloh dan Pramono Anung.

Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menanggapi hasil survei FSI menunjukkan siapapun yang bekerja untuk kepentingan rakyat akan mendapatkan simpati.

Ray menyebutkan Jumhur dianggap memperhatikan dan menyelesaikan persoalan TKI, sehingga mendapatkan dukungan untuk menjadi salah satu calon Presiden 2014.

Ray menilai beberapa elemen buruh memberikan dukungan terhadap Jumhur menjadi bakal calon presiden, karena tingkat kepercayaan mereka cukup tinggi terhadap Kepala BNP2TKI tersebut dibanding Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskadar.

Selain itu, Ray menyebutkan Jumhur memiliki bekal dukungan dari elemen buruh, petani dan nelayan yang dapat dijadikan modal maju sebagai bakal calon presiden.

Sementara itu, tokoh Cendekiawan Muslim Indonesia, Dawam Rahardjo mengungkapkan Jumhur merupakan salah satu tokoh muda yang diperkirakan dapat membuat perubahan bagi rakyat dan bersih dari kasus korupsi.

Dawam menyatakan Jumhur cukup pantas menjadi salah satu kandidat untuk mengikuti konvensi salah satu partai politik menjadi bakal calon presiden.

Namun, Dawan menganggap Jumhur lebih fokus bekerja di pemerintahan dan tidak pernah berkecimpung pada dunia politik, sehingga tidak pernah disebut dalam proses konvensi partai politik.

FSI melakukan survei tingkat pengenalan masyarakat terhadap tokoh nasional yang layak menjadi calon presiden di 21 provinsi pada 10-28 Juli 2013.

Peneliti FSI mengambil 10.000 sampel yang memiliki hak pilih dalam pemilu yang tersebar pada 200 kabupaten/kota, 420 kecamatan dan 5.000 kelurahan/desa.

Responden survei diambil dari Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, seluruh provinsi di Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua.

Sedangkan, tokoh nasional yang disurvei sebanyak 20 nama, seperti Any Yudhoyono (99 persen), Megawati Soekarnoputri (99,50 persen), Jokowi (97,30 persen), Basuki Tjahaja P alias Ahok (97,30 persen), Prabowo Subianto (96,20 persen), Sutiyoso (93,90 persen), Yusuf Kalla (91,40 persen), Aburizal Bakrie (90,50 persen), Sri Sultan Hamengku Buwono X (90,30 persen), Wiranto (87,40 persen) dan M Jumhur Hidayat (87,30 persen).  AN-MB