Jembrana (Metrobali.com)-

Seperti hari Jumat sebelumnya, Jumat (13/12) ini Bupati Jembrana I Putu Artha kembali melakukan blusukan (meninjau) seusai senam bersama. Kali ini, Artha blusukan ke Pasar Tadisional Modern (Patron) Jembrana.

 Didampingi Kadis Dipreindagkop Jembrana dan sejumlah pimpinan SKPD di Pemkab Jembrana serta Sekab Jembrana, Gede Gunadnya, Bupati dari PDI-P itu mengecek tiap los di Patron yang berlantai tiga di bekas Gedung Negara Theater Negara itu. 

 Pada kesempatan itu, Artha memerintahkan Kadis Perindagkop, menghitung ketersediaan los dan kios untuk menampung pedagang. Artha menandaskan, pedagang yang akan menempati Patron diprioritaskan kepada pedagang yang tokonya dibongkar.

 Selain itu, pedagang Pasar Umum Negara juga akan ditempatkan di Patron, karena Pasar Umum Negara akan diperbaiki.  Dan apabila tempatnya tidak mencukupi, akan dibuatkan los sementara di sekitar Patron. 

 Pedagang-pedagang pasar umum Negara, yang selama ini tidak memiliki tempat berjualan tetap sepanjang sudah terdaftar dan telah masuk ke dalam data, akan diberikan tempat pada los yang tersedia di Patron. Jadi tidak ada pedagang baru yang masuk ke Patron, semuanya dari pasar umum Negara.

 Terhadap sejumlah pedagang pasar umum Negara yang memiliki lebih dari satu kios, Artha minta di ‘nol’ kan dulu, kemudian ditata ulang.

 Adanya sejumlah pedagang yang keberatan dipindahkan ke Patron, hal tersebut diduga lantaran pedagang tersebut punya lebih dari satu kios bahkan disinyalir ada satu orang pedagang yang punya kios sampai lima unit, dan kiosnya itu dikontrakkan kepada orang lain.

 “Kedepan, kondisi seperti itu tidak boleh terjadi, untuk itu jumlah pedagang pasar umum Negara harus di’nol’kan dan dihitung ulang sesuai dengan jumlah orangnya” ujar Artha.

 Sementara, pedagang yang memiliki lebih dari dua kios, hanya diberikan maksimal dua kios, satu di Patron dan satunya lagi di pasar umum Negara. “Data riil jumlah pedagang pasar umum Negara sudah ada, jadi tinggal menghitung jumlah kios dan los yang tersedia di Patron. Kalau masih kurang akan dibangun tempat sementara di sekitar patron“ ujar Artha.  

 Kadis Perindagkop Ayu Ardini menyebutkan, di lantai dasar akan disiapkan untuk pedagang ikan dan keperluan sehari-hari seperti beras dan bumbu-bumbuan. Lantai dua diperuntukan bagi pedagang buah dan sayur, sedangkan di lantai atas untuk kuliner dan pakaian.

 Patron juga menyiapkan ruangan untuk hiburan karaoke keluarga dan bioskop mini. Berdirinya Patron di pusat kota Negara, sekaligus mengubah tata kota yang lebih asri dan nyaman, pasalnya ada ruang terbuka hijau di dalam kota dengan lahan parkir yang cukup luas. Selain itu Patron juga menyiapkan stage mini untuk display dan promosi produk yang bisa disaksikan oleh pengguna jalan. MT-MB