Keterangan foto: Jro Pasek Warkandie bendesa desa adat Kubutambahan sembahyang bersama jajaran PT Bibu Panji Sakti dan tokoh masyarakat Kubutambahan di pura Madue Karang Kubutambahan/MB

Kubutambahan, (Metrobali.com) –

Bendesa Adat Kubutambahan, Buleleng Jro Pasek Warkandie Senin 13 Januari 2020 terlihat mesra bersama para petinggi PT Bibu Panji Sakti seperti Presiden Komisaris PT Bibu Panji Sakti, Iwan Erwanto, Presiden Direktur PT Bibu Panji Sakti I Made Mangku didampingi Arta Bangun dan Adi.

Sedangkan malam itu Jro Pasek tampak didampingi tokoh tokoh masyarakat Kubutambahan Jro Arcana Dangin, Gde Suardana dan sejumlah pemangku pura yang ada di wilayah desa adat Kubutambahan. Ketika ditemui Metrobali Online di Pura Madue Karang, Jro Pasek Warkandie menjelaskan malam ini dirinya dengan sejumlah masyarakat Kubutambahan melakukan doa bersama agar Presiden Jokowi segera menerbitkan penlok bandara Bali Utara yang di laut.

“Kami sebagai bendesa adat sangat berkepentingan terhadap adanya bandara di laut. Karena ini akan mengangkat ekonomi masyarakat. Terkait itu dia mengajak jajaran PT Bibu Panji Sakti sembahyang bersama di sejumlah pura seperti Pura Medue Karang, Pura Buyan dan stana prasasti Ratu Hyang Pingit yang letaknya di jurang.” jelas Jro Pasek sembari menegaskan kegiatannya ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali kepada masyarakat Kubutambahan dan Bali khususnya dia tidak main-main memberikan dukungan terhadap pembangunan bandara Buleleng di laut. Jro Pasek sendiri mengakui dirinya memang selama dicap sebagai orang yang menggadaikan tanah due pura kepada pemerintah.

“Kami tegaskan tidak pernah menyerahkan due pura ini kepada pemerintah. Yang kami serahkan adalah pengelolaannya. Kami tidak akan menyerah shm due pura ini,” kata Jro Pasek didampingi Jro Arcana Dangin.

Dalam kesempatan itu Jro Pasek menilai pembangunan bandara di darat sepertinya akan ribet karena persoalan lahan. Melihat kondisi itulah saya selaku bendesa adat Kubutambahan mengambil inisiatif mengajak petinggi PT Bibu Panji Sakti ini melakukan persembahyangan bersama di tiga pura utama yang ada di daerah ini seperti pura Madue Karang, Pura Buyan dan Stana Prasasti Ratu Hyang Pingit. Dalam persembahyangan ini kami mohon kepada Ida Bhatara agar penlok bandara Bali utara yang di laut segera keluar.

Dalam keterangan terpisah, Jro Arcana Dangin tokoh masyarakat Kubutambahan yang juga hadir dalam acara bersembahyang bersama itu mengungkapkan, moment inilah yang kami tunggu tunggu selama ini. Dengan acara sembahyang bersama yang di inisiasi Jro Pasek Warkandie selaku bendesa adat Kubutambahan ini dan menggandeng PT Bibu Panji Sakti selaku pemrakarsa pembangunan bandara Bali Utara yang di laut sangat positif. Artinya sekarang persoalannya sudah jelas tidak ada lagi perbedaan pendapat tentang pembangunan bandara di laut di dalam masyarakat kami.

Selaku bendesa adat Kubutambahan, Jro Pasek Warkandie sudah menegaskan kepada kami di pura Buyan, pembangunan bandara di darat sudah tidak mungkin karena lahan due pura itu tidak bisa diserahkan kepada siapa pun. Karena itu kami mendesak kepada pemerintah pusat agar segera menerbitkan penlok bandara Bali utara yang di laut. Hal senada juga dilontarkan Gde Suardana pengamat budaya dari desa Buyan, dengan alasan apa pun due pura itu tidak bisa diserahkan kepada pihak mana pun. Karena sudah jadi bhisama yang tidak bisa dilanggar.

Di bagian lain Presiden Komisaris PT Bibu Panji Sakti, Iwan Erwanto membenarkan pihaknya diajak sembahyang bersama di tiga pura itu oleh Jro Pasek Warkandie dan tokoh masyarakat desa adat Kubutambahan. Ditambahkan sebenarnya malam ini (tgl 13 Januari 2020) kami bersembahyang di beberapa pura. Untuk sembahyang di pura Ponjok Batu diprakarsai Puja Irawan pengusaha di Desa Kubutambahan, sembahyang di Pura Penegil Dharma diprakarsai Jro Arcana Dangin dan sembahyang di pura Madue Karang, pura Buyan dan stana prasasti Ratu Hyang Pingit ini sangat positif dan kami harus akomondir. Iwan juga mengucapkan terima kasih kini Jro Pasek Warkandie selalu bendesa adat Kubutambahan sudah berani secara terbuka memberikan dukungan pembangunan bandara Bali Utara di laut.

“Sekarang sudah tidak ada alasan lagi bagi pemerintah pusat untuk menunda nunda penerbitan penlok untuk di laut,” jelas Iwan Erwanto didampingi presiden direktur PT Bibu Panji Sakti Made Mangku.

Editor: Hana Sutiawati