FAHMI HASBY

Jakarta (Metrobali.com)-

Pernyataan politik internasional Jokowi mendukung perjuangan Palestina dan membuka hubungan diplomatik serta kedubes di Ramallah, menempatkan Jokowi berpotensi dizalimi konspirasi zionisme Yahudi internasional yang tidak menginginkan kemerdekaan Palestina sepenuhnya dan perdamaian di Timur Tengah.

“Dalam sejarah kepemimpinan bangsa Indonesia pasca-Soekarno, baru Jokowi saja yang berani mengambil peran aktif untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah dengan terang-terangan membuka hubungan diplomatik dengan Palestina apakah nanti di Gaza atau Ramallah,” kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsy di Jakarta, Rabu (25/6).

Fahmi mengungkapkan jaringan Zionisme Yahudi internasional berpotensi menghentikan kemenangan Jokowi, dan menggagalkan Jokowi sebagai Presiden 2014 dengan segala cara, agar Indonesia tidak menjadi negara pelopor dikawasan ASEAN yang membuka perwakilan diplomatik di Ramallah atau Gaza, mengikuti 44 negara yang telah membuka perwakilan diplomatik di sana.

 “Penjajahan dan perampasan tanah rakyat Palestina tidaklah sekadar menimpa umat Islamnya saja, tapi juga penzaliman penduduk Palestina yang beragama Katolik atau Kristen Koptik karena di sana tempat suci bagi agama-agama samawi,” ujar anggota Tim Khusus A Pemenangan Jokowi-JK.

Ia menjelaskan bertahun-tahun konspirasi zionisme internasional “memaku” dan mencegah Indonesia untuk tidak membuka perwakilan diplomatik terhadap Palestina dikarenakan ketakutan pengaruh geopolitik Indonesia sebagai negara dengan penduduk umat Islam terbesar di dunia, akan menstimulasi gelombang dukungan negara-negara Asia dan negara Islam lainnya mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mendesak Israel menerima kesepakatan perdamaian tanpa syarat.

“Jadi pilihan kita saat ini ikut terjebak dalam permainan tingkat tinggi konspirasi zionis internasional, atau melakukan langkah sekecil apapun untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden 2014. Kita tidak bisa ‘abu-abu’ dan munafik untuk perjuangan kemanusiaan,” pungkas deklarator Pro-Jokowi (Projo) ini.

Pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 diikuti oleh dua pasangan yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB