Jokowi harap relawan jaga kepercayaan rakyat

Presiden Joko Widodo (ANTARA /Biropers Setpres-Laily Rachev )
Jakarta (Metrobali.com)-
Presiden Joko Widodo berharap agar para relawan pendukungnya dapat menjaga kepercayaan rakyat Indonesia.

“Saya melihat ada 2 kunci yaitu pertama saling percaya dan saling bekerja sama. Dua hal ini yang sangat penting. Rasa percaya itu yang sangat penting karena bila orang sudah dipercaya kemudian mengingkari kepercayaan itu kepercayaan hilang sangat sulit menggembalikan,” kata Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Nasional (Silatnas) II Pendukung Setia Jokowi 2017 di JI-Expo Kemayoran Jakarta, Jumat.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 10 ribu orang itu, ketua panitia Silatnas II Mohamat Yamin menyampaikan dukungan terhadap kepemimpinan Jokowi untuk dapat menjabat sebagai Presiden RI hingga 2 periode.

“Saya titip program-program yang sudah kita lakukan seperti Kartu Indonesia Pintar yang sudah kita berikan ke 19 juta anak kita, tolong itu diawasi, dikontrol agar tepat sasaran. Kedua juga Kartu Indonesia Sehat sudah 92 juta yang sudah kita berikan ke masyarakat, lihatlah apakah sudah sampai ke tangan yang benar karena dana yang tadinya subsidi menjadi ke KIS dan KIP, tidak kecil, besar asal tepat sasaran masrayakat merasakan,” ungkap Presiden.

Presiden juga mengungkapkan Program Keluarga Harapan yang baru didistribusikan untuk 6 juta keluarga namun pada 2018 ditargetkan diberikan kepada 10 juta keluarga yang membutuhkan.

“Tapi ini harus diawasi masyarakat, semuanya harus mengawasi ini hal-hal yang harus dilakukan. Kalau belok-belok, sampaikan ke saya sehingga yang belum baik kita perbaiki, kita benahi inilah fungsi-fungsi pengorganisasi masayrakat sehingga makin dipercaya masayrakat,” tegas Presiden.

Namun Presiden mengingatkan agar dana desa dapat digunakan dengan hati-hati.

Apalagi KPK pekan lalu melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap Bupati Pamekasan Ahmad Syafii, Kepala Kejaksaan Negeri Pamekasan Rudy Indra Prasetya, Inspektur Pemerintah Kabupaten Pamekasan Sutjipto Utomo, Kepala Desa Dassok Agus Mulyadi dan Kapala Bagian Inspektur kabupaten Pameksan Noer Solehhoddin terkait suap untuk menghentikan penyelidikan penyelewenangan dana desa Dassok senilai Rp100 juta yang sedang ditangani Kejari Pamekasan.

“Tapi hati-hati yang namanya dana desa, saya ingin kita semua mengawasi, pada 2016 anggarannya Rp20 triliun, pada 2016 anggaran Rp47 triliun, pada 2017 anggaran Rp60 triliun yang kita gelontorkan ke desa agar ada peningkatan kesejahteraan di sana sehingga total Rp127 triliun besar sekali tapi hati-hati,” tegas Presiden.

Ia berharap agar para relawan ikut mengawasi, mengecek, mengontrol dana desa agar uang itu tidak dikorupsi dan diselewengkan ataupun hilang, namun bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur desa.

“Bisa memperbaiki irigasi, jalan-jalan desa, membangun embung di desa, bisa membangun pemberdayaan masyarakat desa. Kalau tidak diawasi, ini uang yang sangat besar yaitu Rp127 triliun dapat mendongkrak perekonomian di desa-desa. Saya titip agar ikut diawasi karena setiap desa minimal dapat Rp800 juta, gede sekali jangan sampai ini diselewengkan oleh aparat-aparat pemerintahan desa,” ungkap Presiden.

Tidak ketinggalan Presiden juga membagi-bagikan sepeda kepada relawan yang berasal dari Papua, Makasssar, Nusa Tenggara Timur dan lainnya.

Hadir juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menkominfo Rudiangara, politisi PDI-P Maruar Sirait, aktivis Fadjroel Rahman. Ant