Keterangan foto: Johan Eka Pahasa, S.E., caleg PSI (Partai Solidaritas Indonesia) maju ke DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 1 (paling kiri) saat bersama caleg PSI di sela-sela acara pembukaan kampanye terbuka di Lapangan Renon, Denpasar, Minggu (24/3/2019)/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Pemerhati ekonomi kreatif Johan Eka Pahasa, S.E., yang juga caleg PSI (Partai Solidaritas Indonesia) maju ke DPRD Bali dapil Denpasar nomor urut 1 mengapresiasi belakang di Bali khususnya Denpasar mulai banyak hadir creative hub (ruang kreatif) yang juga berupa coworking space (ruang kerja bersama).

“Keberadaan creative hub ini yang kebanyakan didirikan generasi muda akan menggeliatkan ekonomi kreatif di Denpasar. Ini akan makin menguatkan positioning Denpasar sebagai Kota Kreatif,” kata Johan Eka Pahasa di Denpasar, Senin (25/3/2019).

Creative hub atau ruang kreatif ini merupakan empat dimana anak-anak muda kreatif berkumpul dan berkreasi. Creative hub menjadi pusat industri kreatif untuk memfasilitasi anak-anak muda berkreasi.

“Creative hub juga bisa mendukung dan mengakselerasi  pertumbuhan kewirausahaan digital melalui gerakan coworking space yang juga marak muncul di Denpasar,” kata Johan Eka Pahasa lantas menambahkan creative hub ini juga menguatkan Nawacita Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi Indonesia.

Sederhananya, coworking space adalah ruang kerja bersama yang bisa digunakan pekerja dari berbagai latar belakang pekerjaan (namun biasanya identik dengan pekerjaan di bidang IT). Coworking space ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti akses wifi berkecepatan tinggi, komputer dan fasilitas lainnya.

Namun Johan juga mengingatkan pelaku ekonomi kreatif atau startup yang menyediakan ruang kreatif di Denpasar jangan  hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik, dan fasilitas lainnya.

“Sehingga creative hub atau coworking space jangan hanya terjebak menjadi coffe shop atau tempat kongko-kongko dan nongkrong semata. Creative hub lebih dari itu,” katanya mengingatkan.

Menurutnya yang paling penting dari creative hub ataupun coworking space bukan sekadar ruangan atau fasilitasnya. Namun yang penting adalah adanya 3C yakni Community (komunitas), Connection (koneksi/jaringan) dan Colaborate (kolaborasi atau kerjasama).

Harusnya yang ditawarkan creative hub atau coworking space bukan hanya kursi dengan komputer dan internet serta cafe yang nyaman. “Tapi support system (sistem dukungan), komunitas profesional yang relevan untuk bisnis dan pekerjaan kita sehingga bisa saling membangun koneksi dan kolaborasi,” terang Johan Eka Pahasa.

Hidupkan Creative Hub Perlu Campur Tangan Pemerintah

Pandangan Johan juga sejalan dengan hasil hasil studi British Council atas creative hub di Indonesia. Dalam studi ini ditemukan bahwa pembangunan jejaring seharusnya menjadi terutama dengan creative hub menjadi perantara dalam pengembangan jejaring tersebut.

Namun, pembangunan jejaring di akar rumput lewat creative hub sepertinya belum termasuk dalam lingkup pemberdayaan Bekraf saat ini dengan asumsi jejaring akan terbentuk secara mandiri tanpa campur tangan pemerintah.

Untuk  itu Johan Eka Pahasa berharap keberadaan creative hub atau coworking space mampu semakin membangun sebuah ekosistem ekonomi kreatif di Denpasar khususnya juga ekonomi digital melalui startup teknologi secara komprehensif. Tidak hanya sekadar infrastruktur fasilitas fisik tapi juga dukungan komunitas, jejaring untuk terkoneksi dan kolaborasi

“Jadi ketika pegiat ekonomi bergabung ke dalam sebuah creative hub atau coworking space mereka bisa bersinergi dengan banyak pihak di dalamnya,” kata pengusaha properti dan otomotif yang juga peduli pada pembangunan ekosistem ekonomi kreatif dan startup di Bali.

Johan kembali mengutip laporan British Council mengenai creative hub di Indonesia bahwa kegiatan networking memang menjadi fokus dari aktivitas di banyak creative hub. Sayangnya keterlibatan pemerintah masih dirasa sangat kurang untuk turut membangun program di dalam creative hub.

Jadi pemerintah juga harus berperan aktif misalnya bagaimana mendorong dan memfasilitasi pengelola creative hub ini agar bisa berkembang bersama-sama baik dari sisi kreativitas dan inovasi progam maupun sisi pengelolaan  dan peningkatan kapasitas SDM.

“Pemerintah harus dukung creative hub membangun 3C yakni Community (komunitas), Connection (koneksi/jaringan) dan Colaborate (kolaborasi atau kerjasama),” tandas Johan Eka Pahasa.

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati