jk1

Jakarta (Metrobali.com)-

Calon Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan bahwa saat ini sudah bukan zamannya lagi negara dikelola dengan kekerasan atau main tangkap dan culik menculik hanya karena perbedaan pendapat.

“Kita tak ingin negara (Indonesia) dipimpin dengan kekerasan, main tangkap atau dengan culik menculik lagi. Kalau hanya berbeda pandangan itu biasa. Tak perlu culik menculik,” kata cawapres pasangan Joko Widodo itu saat berpidato di hadapan ribuan relawan Jokowi-JK di GOR Cikutra, Bandung, Kamis (29/5).

Pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla hadir bersama-sama dalam deklarasi relawan “Hejo” (Hebat Jokowi) se-Jabar.

Dalam kesempatan itu, tokoh masyarakat Jabar Solihin GP dan pengusaha nasional Arifin Panigoro serta ribuan relawan mendeklarasikan diri mendukung Capres Jokowi-Jusuf Kalla.

Ikut dalam rombongan Cawapres Jusuf Kalla antara lain Ahmad Basarah (PDI-P), Sugeng Prawoto (Partai NasDem), Abdul Karding (PKB) dan Yudhi Chrisnandi (Partai Hanura). Hadir juga politisi PDI-P yang juga Ketua MPR Sidarto Danusubroto.

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menceritakan bagaimana dirinya saat menjabat wakil presiden menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon dan Nanggroe Aceh Darusalam.

“Yang dibutuhkan adanya pemimpin yang mau bekerja keras, jujur dan amanah. Bangsa Indonesia harus dikelola dengan damai, aman dan tentram,” kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menjelaskan Capres Jokowi dikenal dengan rekam jejak sebagai seorang pekerja keras. Saat memimpin kota Solo periode kedua, Jokowi dipilih lebih dari 90 persen warga Solo, Jateng.

“Artinya Jokowi bekerja. Jokowi dikenal dengan kejujurannya, merakyat dan sederhana,” kata Jusuf Kalla.

Sebelumnya tokoh masyarakat Jabar, Solihin GP menegaskan bahwa negara Indonesia didirikan dengan darah, air mata dan nyawa.

“Jadi, jangan serahkan bangsa ini, kepada para koruptor. Saya ingin pemerintahan yang bersih, tidak korup, mencintai bangsa dan negaranya,” kata Solihin.

Solihin menegaskan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla akan mampu mengemban amanah tersebut. Solihin menegaskan dirinya sudah mengenal lama sosok cawapres Jusuf Kalla.

“Saya yakin Jokowi-JK akan mampu melaksanakannya.

Jokowi-JK ‘kudu’ jadi presiden RI. Dukungan kami ini bukan asal-asalan, kami sudah capek mempunyai pemerintahan yang kotor. Tidak menyejahterakan rakyat, tapi malah korupsi,” kata Solihin.

Dalam kesempatan itu, Solihin mewanti-wanti, jika menang pasangan Capres Jokowi-Jusuf Kalla bisa membentuk pemerintahan yang bersih, amanah dan adil.

Sementara jurkamnas Jokowi-JK, Anies Baswedan, membenarkan apa yang disampaikan Solihin GP. Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa dengan nyawa taruhannya.

“Kita ingin Indonesia Hebat, Indonesia yang membanggakan, sehingga membuat para pendiri bangsa juga bangga,” kata Anies.

Karena itu, Anies meminta semua relawan untuk melakukan iuran doa, tenaga, dan, maupun keringat guna mewujudkan Indonesia Hebat.

“Mari kita bedakan antara sikap sopan dengan lembek, antara sikap tegas dan buas. Jokowi-JK, kedua-duanya selama ini bekerja, bekerja dan bekerja. Tidak hanya beriklan di media TV yang harganya miliaran rupiah,” kata Anies.

Menurut Anies, Indonesia memiliki semua prasyarat untuk menjadi bangsa yang hebat. Menurut Anies, yang dibutuhkan Indonesia hanyalah seorang pemimpin yang mampu mengerakkan seluruh potensi bangsa dan mau bekerja keras.

“Yang satu calon di sini (Jokowi-JK) yang berkarya. Yang satunya calon di sebelah sana yang beriklan. Saya pilih calon yang berkarya dan itu Jokowi-JK,” kata Anies yang disambut tepuk tangan meriah.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.  AN-MB