jk1

Bandung (Metrobali.com)-

Calon Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengingatkan jangan sampai bangsa Indonesia menjadi ajang uji coba bagi pemimpin bangsa.

“Saya tak ingin Indonesia dipimpin oleh orang uji coba. Jangan negara besar ini dengan 250 juta penduduknya, sebagai ajang uji coba. Saya akan memberikan pengalaman (selama ini) ke Jokowi,” kata Cawapres M Jusuf Kalla saat berpidato pada Rapimnas KNPI di Bandung, Jabar, Rabu (28/5).

Sebelumnya Ketua Umum DPP KNPI Taufan Rotorasiko melaporkan Rapimnas KNPI diikuti oleh 116 pimpinan ormas pemuda dan dari DPD KNPI se-Indonesia.

Lebih lanjut Jusuf Kalla mengatakan sebenarnya dirinya ingin pensiun. Namun melihat persoalan bangsa, dirinya ingin menjembatani antara yang muda dan tua.

“Saya ingin mengantarkan yang muda. Saya akan memberikan pengalaman ke Jokowi. Saya bisa berikan pengalaman,” kata Jusuf Kalla.

Lebih lanjut JK menjelaskan soal rekam jejak capres Jokowi. Menurut JK, sosok Jokowi memiliki prestasi nyata yang tidak bisa diragukan lagi.

“Lihat, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo. Ketika maju periode II, Jokowi dipilih 90 persen warga Solo. Itu artinya Jokowi bekerja dengan baik. Artinya Jokowi bertanggung jawab atas tugasnya. Ini bukti nyata, kinerja,” kata JK.

Karena itu tambahnya bangsa Indonesia tidak perlu ragu dan kawatir dengan kepemimpinan Jokowi. Apalagi tambahnya ada dirinya yang memiliki pengalaman mengelola bangsa.

JK menceritakan bagaimana dirinya menyelesaikan kerusuhan di Poso, Ambon dan bahkan mendamaikan Nangroe Aceh Darusalam.

“Saya selesaikan persoalan Ambon, Poso, Aceh. Tanpa ‘baret’ pun saya bisa. Saya akui memang perlu kombinasi dialog dan ketegasan. Militer tetap kita perkuat,” kata JK.

Menurut Jusuf Kalla bangsa Indonesia harus memiliki kebangaan. Namun, tambahnya, kebanggaan bernegara itu terjadi jika Indonesia berdaulat, dan mempunyai ekonomi yang kuat.

“Kalau kita masih banyak yang impor, tak bisa dibanggakan,” kata Jusuf Kalla.

Karena itu JK meminta para generasi muda khususnya KNPI bahu membahu memperbaiki bangsa. JK mengingatkan KNPI harus bisa menjadi motor penggerak kemajuan bangsa.

Sementata Ketum KNPI Taufan Rotorasiko menegaskan sikap organisasi KNPI netral dalam pilpres kali ini.

“Tapi kami ambil inisiatif untuk ciptakan pemilu yang damai. Karena kami mulai merasakan suasana panas ini. Kami ingin hilangkan kampanye hitam. Karena kalau tidak ini berbahaya bagi yang dibawah dan bagi bangsa,” kata Taufan.

Sementara itu Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB