Munich (Metrobali.com) –

Seorang aktivis oposisi Ukraina yang mengaku diculik dan disiksa diperbolehkan untuk meninggalkan negara itu jika ia ingin, kata Menteri Luar Negeri Jerman, Sabtu, mengutip timpalannya dari Ukraina.

Aktivis, Dmytro Bulatov, mengatakan jika penculik tak dikenal yang menahannya selama lebih dari sepekan telah memotong satu telinganya dan memaku tangannya sebelum membuang dia di hutan .

Kementerian Dalam Negeri Ukraina kemudian menurut Interfax mengatakan jika Bulatov akan ditempatkan dalam tahanan rumah selama sepekan karena dicurigai mengorganisir kerusuhan besar .

Nasib Bulatov, serta krisis politik yang lebih luas di Ukraina, memicu banyak perdebatan dalam Konferensi Keamanan Munich , pertemuan tiga hari para pemimpin politik, diplomatik dan militer .

Menteri Luar Negeri Jerman Frank – Walter Steinmeier mengatakan kepada wartawan ia telah menyampaikan kasus Bulatov dalam pembicaraan dengan timpalannya dari Ukraina Leonid Kozhara.

“Menteri luar negeri mengatakan bahwa ia ( Bulatov ) dapat meninggalkan negara itu besok jika dia ingin,” kata Steinmeier, tanpa memberikan indikasi jika itu memang keinginan Bulatov.

Steinmeier menyebut konsesi dari pemerintah Ukraina itu “sukses kecil” dan menegaskan tawaran bagi Bulatov untuk mencari perawatan kesehatan di Jerman. (Ant/AFP)