Tokyo, (Metrobali.com) –

Jepang dan Amerika Serikat memulai putaran perundingan penting untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan, yang dianggap genting bagi keberhasilan perundingan kawasan.

Namun, pejabat memperingatkan bahwa menjembatani perbedaan akan menjadi hal sulit.

Tokyo dan Washington sedang mengupayakan kesepakatan perdagangan dua arah, yang dianggap sebagai bagian kunci dari Kemitraan TransPasifik pimpinan AS –yang merupakan inti dorongan Washington dalam meningkatkan keberadaannya di Asia sebelum presiden AS Barack Obama melawat ke Jepang untuk kunjungan kenegaraan pada 24-25 April.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah menyebut-nyebut kerangka mutilateral itu sebagai bagian kunci dari strategi pertumbuhan Jepang, tapi peluang kesepakatan Jepang-AS terlihat suram karena kedua belah pihak menuduh satu sama lain bersikap tidak fleksibel.

“Menurut saya jika kedua belah pihak memiliki keinginan kita dapat membuat kemajuan dalam menjembatani perbedaan,” kata Perwakilan Dagang AS Michael Froman kepada para wartawan sebelum melakukan pertemuan dengan para pejabat, termasuk Menteri Perekonomian Jepang Akira Amari.

Pembahasan di tingkat kelompok kerja hari Senin dan Selasa membuat sedikit kemajuan mendasar dalam memperkecil perbedaaan, kata seorang sumber di pemerintahan Jepang, dan pembicaraan antara Froman dan Amari tampaknya akan berlanjut hari Selasa.

“Kunjungan presiden (Obama) adalah saat yang genting tapi bukan menjadi tenggat waktu,” kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirosige Seko dalam jumpa pers.

“Yang penting adalah bagaimana memenuhi kepentingan nasional negara kita,” katanya.

Perdana menteri Australia Tony Abbott dan Abe memastikan bahwa sebuah perjanjian perdagangan mendasar telah dicapai hari Senin.

Mereka berhasil menyelesaikan butir-butir sulit dalam perjanjian menyangkut daging sapi dan kendaraan –aspek-aspek yang sebelumnya bisa membatalkan tercapainya kesepakatan.

Mereka juga sepakat untuk bekerja sama menuju penandatanganan perjanjian tersebut sesegera mungkin.

“Jelas bahwa kami menginginkan tingkat kesepakatan di TPP dapat tercapai secara signifikan lebih tinggi dari itu,” kata Froman kepada para wartawan setelah tiba di Jepang.

Froman mengatakan kepada para anggota parlemen AS pekan lalu bahwa keegganan Jepang terhadap pembatasan perdagangan yang lebih rendah merupakan hal yang menunda tercapainya kesepakatan TPP, yang akan mencakup 12 negara dari Asia hingga Amerika Latin.

Pejabat Jepang mengatakan Washington harus bersikap lebih lentur.

Amerika Serikat menginginkan Jepang membuka sektor-sektor beras, daging sapi dan daging babi serta susu dan gula.

Sektor itu memiliki kekuatan politik yang telah dinyatakan Abe akan dipertahankan.

Jepang menginginkan AS menetapkan kerangka waktu dalam melaksanakan janjinya menurunkan tarif impor mobil sebesar 2.5 persen dan 25 persen terhadap truk ringan.

Abe meminta adanya sikap fleksibel dan mengatakan ia berharap bahwa kedua belah pihak akan merasa mendapatkan keuntungan seperti yang terjadi pada perjanjian antara Jepang dan Australia.

(Ant) –