Keterangan foto: Ilustrasi ujian

Jembrana (Metrobali.com) –

Kabupaten Jembrana kekurangan tenaga pengawas sekolah disemua tingkatan sekolah. Kondisi ini diperparah dengan ditundanya Diklat Calon Pengawas Sekolah (Cawas) yang sedianya dilaksanakan tahun 2018 lalu.

Dari data yang berhasil dihimpun, pada Bidang Pendidikan Non Formal dan Informas (PNFI) masih kekurangan satu tenaga pengawas TK/PAUD. Namun empat orang pengawas yang lainnya juga akan pensiun.

Sedangkan untuk SD, dari 185 SD se-Jembrana, 3 diantaranya SD Swasta hanya memiliki sembilan (9) tenaga pengawas yakni satu orang di Kecamatan Pekutatan dan masing-masing dua orang untuk Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Negara dan Melaya.

Sementara SMP, dari 25 SMP yang tersebar di Jembrana, 7 diantaranya swasta hanya memiliki dua (2) tenaga pengawas.

Kepala Bidang PNFI pada Dinas Dikpora Kabupaten Jembrana, I Wayan Eka Sutendra mengakui adanya keterbatasan pengawas TK-PAUD tersebut. Menurutnya, idealnya satu kecamatan satu orang tenaga pengawas.

“Untuk di Kecamatan Mendoyo kosong sejak 2017. Kami sudah usulkan karena di tahun 2022 keempatnya akan pensiun” ujarnya.

Sementara Kabid (Kepala Bidang) Dikdas pada Dinas Dikpora Kabupaten Jembrana, I Nyoman Wenten mengatakan pengawasan untuk SMP yang berjumlah 25 sekolah hingga saat ini diawasi oleh dua orang tenaga pengawas. Sedangkan untuk tenaga pengawas SD saat ini hanya ada sembilan orang.

“Untuk SMP idealnya satu pengawas mengawasi 10 sekolah. Kalau SD dari 185 SD yang ada idealnya ada 18 tenaga pengawas” terangnya.

Kekurangan tersebut menurutnya memang harus segera diisi, apalagi tahun 2019 ini semua pengawas SMP dan satu orang pengawas SD akan pensiun.

Pihaknya tahun 2018 sejatinya sudah merekrut sevanyak 35 orang tenaga pengawas yakni 27 orang untuk SD dan 8 orang untuk SMP. Namun karena Diklat Calon Pengawas (Cawas) ditunda sehingga tidak bisa terlaksana.

“Kami masih menunggu regulasi dari pemerintah pusat. Kalau ada, mereka akan kembali diajukan ke BKPSDM Jembrana selaku penyelenggara diklat aparatur. Mudah-mudahan saja lulus, sehingga bisa ditetapkan sebagai pengawas satuan pendidikan” pungkasnya.

Pewarta: Komang Tole
Editor: Hana Sutiawati