JEMBTANAN PUTUSDenpasar (Metrobali.com)-

Ambruknya Jembatan Dangin Tukadaya di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, Bali, antara lain disebabkan oleh kurangnya pemeliharaan jembatan yang sudah berumur tua.

“Rubuhnya pilar jembatan tersebut akibat penggerusan di bawah tiang, yang mestinya sudah ditangani sebelum rubuh. Sebab lainnya adalah kurangnya perhatian terhadap pemeliharaan jembatan,” ujar jelas Ahli infrastruktur jalan yang juga mantan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 8 wilayah Bali, NTB, NTT, Susalit ALius CES, (26/1/2016).
Mestinya, sambung Susalit, sebelum roboh, sudah diprogramkan untuk diganti atau diperbaiki, mengingat usia jembatan yang sudah tergolong tua, karena dibangun tahun 1972.
Data yang didapat beritabali.com menyebutkan, jembatan yang roboh yakni Jembatan Tukad Keladian, ada pada ruas batas Kota Negara-Pekutatan KM.92+900, panjang  30,40 meter, terbagi atas 3 bentang denga dua pilar.
Tahun 2011, ada paket penanganan pelebaran pada 2 sisi kanan dan kiri dengan bentang girder 30.40 m, langsung dari abutmen ke abutment  berupa balok prestress.
Pada hari Sabtu (23/1/2016) pukul 21.15 Wita terjadi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi dengan membawa material kayu dan batu yangg besar. INi menyebabkan scouring pada  pondasi pilar ke 2 dari arah Gilimanuk mengakibatkan struktur pilar sedikit terpelintir sehingga balok dan lantai jembatan terjatuh. PS-MB