ogoh22

Denpasar (Metrobali.com)-

Permintaan Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa di Kota Denpasar, Bali, terus meningkat menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937.

“Permintaan sejak Januari 2015 terus mengalami peningkatan, terutama Ogoh-Ogoh untuk anak-anak,” kata perajin Ogoh-Ogoh Wayan Gede Jati Widarma di Denpasar, Sabtu (7/3) malam.

Jati Widarma dalam sehari mampu menyelesaikan lima hingga 10 Ogoh-Ogoh untuk anak-anak. “Tergantung permintaan,” katanya.

Ia mengaku dalam sehari mampu menjual lima hingga tujuh Ogoh-Ogoh ukuran kecil dengan harga bervariasi yakni Rp150.000 sampai dengan Rp600.000. Sedangkan Ogoh-Ogoh besar tergantung pesanan. “Kalau ada pesanan, baru buat Ogoh-Ogoh,” ujarnya.

Biasanya harga Ogoh-Ogoh yang besar berkisar Rp1,5 juta hingga Rp5 juta. “Kalau penjualan selalu ada setiap bulan,” ujarnya.

Jati Widarma menggeluti bisnis tersebut sejak tahun 2008 yang berawal dari kebiasaan anaknya membuat Ogoh-Ogoh menjelang Hari Raya Nyepi.

“Iseng-iseng saya pajang di toko dan terus ada yang minta membelinya, akhirnya terus berlanjut hingga sekarang,” katanya.

Bahkan dia mengaku sebagai penjual pertama Ogoh-Ogoh untuk anak karena di sekitar tempat tinggalnya belum ada yang berjualan seperti saat ini.

Sementara itu, seorang pembeli, Wanda, mengaku membelikan Ogoh-Ogoh kecil untuk anaknya karena sangat menarik.

“Ini anak saya yang mau. Saya setiap tahun langganan di sini,” katanya.

Dia juga sangat tertarik dengan model buatan Jati Widarma karena bisa dipesan sesuai permintaan. “Bahkan model Ogoh-Ogohnya juga mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya. AN-MB