Jembrana (Metrobali.com)-

Diketahui masih banyak pemilih yang enggan untuk datang menyoblos ke tempat pemilihan suara (TPS) lantaran dianggap terlalu jauh, menjadi sorotan sejumlah anggota parpol di Jembrana.

Adalah Ketua PAN Jembrana Hamdan Ridwan. Ia meminta agar KPUD Jembrana segera melakukan pembenahan terkait lokasi TPS. Sebab pada pilgub lalu, masalah pemetaan TPS menjadi salah satu kendala terkait kedatangan pemilih.

Hamdan mencotohkan pemetaan TPS di Kelurahan Lelateng, Negara. menurutnya lantaran lokasi pemilih dianggap terlalu jauh, pemilih akhirnya enggan datang untuk menyoblos. ”Pemilih yang seharusnya milih di TPS 2, malah dapat memilih di TPS 8. Sehingga pemilih tidak mau datang” ujar Hamdan, saat sesi tanggapannya dalam rapat pleno rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT).

Harapan yang sama juga disampaikan Ketut Catur dari Partai Demokrat. selain itu, ia juga mengharapkan agar KPUD bisa memberikan sosialisasi yang lebih jelas terkait pemilih yang belum terdaftar di DPT. Sehingga golput bisa diminimalisir.

Terkait hal tersebut, Katua KPUD Jembrana Putu Wahyu Dhiantara mengatakan masalah yang muncul di Lelateng itu terjadi lantaran adanya mis ketika pembentukan PPDP. “Untuk di Lelateng sudah kami perbaiki, mudah-mudahan DPT pileg 2014 ini bisa lebih sempurna dan lebih valid. Sehingga tidak ada yang tercecer” jelasnya.

Untuk yang belum masuk daftar DPT, kata Wahyu, masih bisa memilih dengan menunjukkan KTP atau KK, sepanjang surat suara masih tersedia. ”Disini kami sangat harapkan peran serta dari masyarakat” tandasnya.

Divisi Program dan Data KPUD Jembrana, Gede Suinaya mengatakan dari hasil rekapitulasi DPT, jumlah TPS di Jembrana untuk Pileg 2014 sebanyak 579 TPS, dengan jumlah pemilih sebanyak  223.585 orang, diantaranya 109.821 laki-laki dan perempuan 113.764 orang.

Jumlah itu, kata Suinaya, sudah melalui proses pemutahiran daftar pemilih sementara dan melalui perbaikan-perbaikan maupun penghapusan dan penambahan bagi pemilih baru. “Data DPS sebelumnya berjumlah 224. 446 orang, Kita menghapus data pemilih sebanyak 15.833 orang dan penambahan data pemilih baru sebanyak 2.458 orang” ujarnya.

Wahyu menambahkan meskipun DPT sudah ditetapkan, namun sesuai dengan ketentuan dari pusat, masih memungkinkan untuk dilakukan perbaikan hingga 11 Oktober. ”Jika memang ada pemilih yang tercecer atau ganda masih bisa dilakukan penyesuaian dan perbaikan. Sehingga DPT tidak lagi dijadikan sebagai kambing hitam” ujar Wahyu yang langsung pemimpin rapat pleno rekapitulasi DPT untuk DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota tahun 2014, Rabu (11/9).

Nampak juga hadir Kadis Dafduk Capil KB Pemkab Jembrana, Putu Cahyadi, perwakilan Kesbangpol dan perwakilan Panwaslu Jembrana dan sejumlah perwakilah partai politik di Jembrana. MT-MB