Wabup Kembang Hartawan menjadi narasumber saat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) memberikan pembekalan kepada Finalis Jegeg Bagus Jembrana 2019. Pembekalan tersebut berlangsung di Hotel Jimbarwana, Minggu (4/8).

Jembrana (Metrobali.com)-

Guna menambah wawasan Pemkab Jembrana melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) memberikan pembekalan kepada Finalis Jegeg Bagus Jembrana 2019. Pembekalan tersebut berlangsung di Hotel Jimbarwana, Minggu (4/8).

Pembekalan kali ini, Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan turut menjadi narasumber dengan memberikan materi berbicara di depan umum ( Public Speaking) dan etika makan (Table Manners). Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kabid Pariwisata Kadek Mirah Ananta Sukma Dewi.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Kembang menerangkan materi ini sangatlah penting bagi finalis Jegeg Bagus Jembrana, karena tidak hanya berguna untuk sebagai finalis saja, namun namun akan berguna untuk pribadi hingga di masa depan nanti.

Menurutnya fungsi dari mempelajari Public Speaking adalah untuk dapat menyampaikan ide dan gagasan dengan baik dan bisa diterima dengan baik juga oleh lawan bicara. “Dalam public speaking, penguasaan materi, intonasi, bahasa tubuh, vokal, postur tubuh saat duduk maupun berdiri serta cara menguasai microphone dan sound system sangat berpengaruh ketika berbicara didepan umum,” terang Wabup Kembang.

Agar bisa menguasai materi, Kembang menyarankan untuk selalu confident (percaya diri) dengan terus menambah wawasan melalui membaca buku dan memperbanyak referensi.

Adapun dalam Table Manners yang menggunakan sistem Table D’hote (atau Set Menu) Kembang langsung mempraktekkan bagaimana cara duduk, postur tubuh saat menyantap makanan, menggunakan cutleries (alat hidang) dan lain sebagainya.

Menurutnya, mempelajari Table Manners akan sangat berguna ketika menghadiri jamuan makan seperti dalam jamuan resmi kenegaraan, Table Manners sangat penting untuk diketahui. “Table Manners sangat penting untuk diketahui, karena tidak hanya soal pribadi, tapi menyangkut organisasi maupun negara yang diwakili. Selain itu, dari etika makan akan menunjukkan seberapa besar orang tersebut menghargai dirinya sendiri dan orang lain,” imbuhnya. (Humas Jembrana)