Jpeg

Denpasar (Metrobali.com)-

Untuk memperlancar pelayanan di Jalan Tol Bali Mandara, PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) menawarkan cara pembayaran yang diklaim simple. Apalagi menjelang tutup tahun kali ini, JBT pun akhirnya bekerjasama dengan beberapa bank. Dari sebelumnya hanya bank Mandiri bertambah menjadi tiga bank yakni BNI, BRI, BPD Bali untuk melakukan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dalam rangka mensukseskan kartu transaksi elektronik (e-money).

“Selain Bank Mandiri, BNI dan BRI, BPD Bali ikut mensukseskan transaksi elektronik di Jalan Tol Bali Mandara. Jadi pemilik kartu prabayar BPD Bali juga sudah bisa menggunakan untuk transaksi di gerbang tol baik GTO maupun yang reguler,” kata Direktur Utama PT. Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim saat memberikan keterangan kepada media di Denpasar, Selasa (29/12).

Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan diiringi dengan meningkatnya jumlah volume kendaraan, khususnya yang melewati Jalan Tol Bali Mandara. Data dari PT. Jasamarga Bali Tol (JBT) menunjukkan jumlah lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada minggu ketiga tahun 2014 sebanyak 40.373 kendaraan sedangkan LHR minggu keempat naik sebesar 36 persen atau mencapai 55.020 kendaraan.

Realisasi LHR minggu ketiga tahun 2015 sebesar 46.023 kendaraan atau naik sekitar 13,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan proyeksi untuk minggu keempat atau akhir tahun 2015 diperkirakan mencapai 62.720 kendaraan dengan asumsi kenaikan sebesar 36 persen.

“Karena itu, diharapkan kerjasamanya agar tidak terjadi kemacetan dikemudian hari. Sejak November lalu, kita sudah menambah jumlah gardu atau lajur transaksi non tunai disemua gerbang tol. Kalau lebih efisien kan semua pihak diuntungkan, kita baru dua tahun selama dua tahun ini jumlah pengguna kartu elektronik baru 6 persen,” ujarnya.

Dia menyadari jika masyarakat khususnya di Bali masih awam dan masih belum terbiasa menggunakan pembayaran non tunai. Selain itu, ia mengaku agak kesulitan jika semua menggunakan utamanya mengenai uang kembalian.

“Kami agak kesulitan mencari kembalian. Misalnya untuk kendaraan roda dua, bayarnya Rp. 4500, terus bayar dengan Rp. 5000, kembaliannya Rp. 500. Bank BNI penyedia uang keping Rp. 500,-an agak kesulitan. Setiap hari hampir 22.000 kendaraan roda dua, bayangkan tiap hari kita harus menyediakan 22.000 keping. Apalagi ada ukuran waktu transaksi di Tol,” jelasnya.

Selain untuk meningkatkan pelayanan dan mempercepat transaksi di gerbang tol, lanjut Tito, hal ini juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah pusat yaitu Gerakan Nasional Non Tunai (GN2T).

“Kita ingin menuju kesitu, kalau kita ingin maju harus pakai E (Elektronik). Sebenarnya kalau kita pakai E, gak usah ragu-ragu lagi dikantong. Saran kami, kalau tidak ingin pakai E-Card Tol, ya tolong siapkan uang pas,” pungkasnya.SIA-MB