Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni mengucapkan selamat bekerja kepada  Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa.

Denpasar (Metrobali.com)-

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan Pidato Perdana di hadapan Sidang Paripurna DPRD Kota Denpasar pada Senin (1/3/2021) di Gedung DPRD Kota Denpasar.

Pidato perdana Jaya Negara selaku pucuk pimpinan di Pemerintah Kota Denpasar diapresiasi kalangan DPRD Kota Denpasar. Namun diharapkan kepemimpinan Jaya Negara dan Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya Wibawa) nantinya benar-benar mampu menghadirkan program pro rakyat khususnya juga program-program yang menyentuh kepentingan generasi muda dan peningkatan kualitas SDM generasi muda Denpasar.

“Program dan kebijakan berbasis kepentingan anak muda, tidak boleh hanya sekedar gimik politik,” kata Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar Emiliana Sri Wahjuni, usai menghadiri penyampaian Pidato Perdana Walikota dan Wakil Walikota Denpasar periode 2021-2024, secara virtual, Senin (1/3/2021).

Srikandi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menyarankan Pemkot Denpasar harus mampu membuat kebijakan dan program untuk menangkap peluang bonus demografi yang ada, dimana jumlah usia produktif jauh lebih banyak.

Emiliana Sri Wahjuni menekankan dari sekarang harus ada tawaran kebijakan yang jelas dan serius untuk menghadapi bonus demografi. Misalnya bagaimana menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan untuk menekan angka pengangguran akibat tekanan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

“Selain itu pemerintah harus melahirkan lebih banyak program untuk mendukung anak-anak muda yang terjun mendirikan startup (usaha rintisan) dan pelaku ekonomi kreatif serta ekonomi digital,” saran Sekretaris Fraksi NasDem-PSI DPRD Kota Denpasar ini.

Tokoh perempuan yang dikenal dekat dengan generasi milenial ini juga berharap Pemkot Denpasar mampu memperjuangkan profesi anak muda, seperti gamers, pelaku start up, konten kreator, dan lain-lain yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dan ekonomi digital untuk bisa masuk ke dalam keterangan profesi di KTP (Kartu Tanda Penduduk). Tujuannya juga agar profesi seperti itu bisa mendapatkan akses kredit ke dunia perbankkan.

“Pengakuan ini penting, agar anak anak muda yang menggeluti profesi baru bisa mengajukan kredit atau pinjaman ke bank untuk mengembangkan usahanya,” pungkas Anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar yang membidangi kesehatan, pendidikan, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan, sosial dan tenaga kerja, kebersihan dan pertamanan, pariwisata dan lain-lain ini.

Sebelumnya dalam pidato perdananya di DPRD Kota Denpasar, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menekankan, upaya pemulihan ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ini menjadi prioritas jangka pendek yang harus diselesaikan bersama.

Pertama, mulai dari stimulus perekonomian termasuk keringanan pajak dan retribusi telah dipersiapkan. Kedua, pelatihan bagi tenaga kerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja telah dipersiapkan melalui Program Inkubator Pandemi Covid-19. Ketiga, setelah lolos dari Program Inkubator Pandemi Covid-19, akan difasilitasi pemberian modal kerja (sinergitas dengan BPD dan Jamkrida).

Selanjutnya, menyiapkan e-marketplace dengan menggandeng UMKM. Selain itu program pendampingan bagi UMKM untuk pengembangan produk berstandar ekspor. Serta optimalisasi DNA sebagai ruang bagi startup Denpasar untuk mengembangkan kreatifitasnya dan berbagai program pemulihan ekonomi lainnya.

Selain penanganan Covid-19 dan pemulihan perekonomian, pasangan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar yang terkenal dengan jargon Jaya-Wibawa ini akan merealisasikan Visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Makmur, Aman, Jujur dan Unggul). (wid)