Foto: Suasana pelatihan alsintan yang digelar Depicab SOKSI Jembrana, Senin (21/9/2020).

Jembrana (Metrobali.com)-

Dewan Pimpinan Cabang (Depicab) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kabupaten Jembrana menggelar pelatihan alsintan (alat mesin pertanian) kepada kelompok masyarakat pertanian di Kantor BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Senin (21/9/2020).

Kegiatan “Pelatihan Mekanisme Pengoperasian dan Perbaikan Alsintan Traktor Roda Empat Merek Yanmar” ini menggandeng Yanmar selaku produsen traktor roda empat.

Kegiatan ini juga difasilitasi AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi selaku Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali dan juga Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan.

“Pesertanya terbatas hanya 12 orang dari petani binaan Jangkar Amatra dan anggota SOKSI Jembrana karena kita menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19,” kata panitia Ida Bagus Sutama.

Pria yang juga Korwil Jangkar Amatra Jembrana dan Wakil Ketua Depicab SOLUSI Kabupaten Jembrana ini mengungkapkan selama ini banyak bantuan alsintan bagi petani di Jembrana yang diberikan Gus Adhi selaku Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali.

Dalam perjalanannya tentu alsintan ini ada yang mengalami kerusakan setelah lama dipakai para petani. Ada pula kondisi alsintan yang membutuhkan pergantian onderdil tertentu.

Namun petani penerima bantuan alsintan ini kesulitan menemukan tempat memperbaiki atau mencari onderdil.

“Setiap ada keluhan petani alami kerusakan alsintan tidak bisa ditangani. Termasuk bagaimana mencari onderdil, tidak ada yang bisa memberikan solusi,” kata Sutama.

“Jadi ada alsintan mangkrak karena rusak tidak bisa diperbaiki. Berangkat dari sana kita buat pelatihan ini untuk carikan solusi dan kebetulan juga difasilitasi Yanmar,” ungkap Sutama.

Namun diakui baru sebagian kecil petani penerima bantuan alsintan dari Gus Adhi yang bisa disentuh pelatihan ini dibandingkan dengan banyaknya petani yang sudah dibantu Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini.

Di sisi lain pelatihan juga digelar di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang wajib menerapkan protokol kesehatan salah satunya membatasi jumlah orang dalam suatu kegiatan sehingga tidak terjadi kerumunan.

Karenanya ke depan direncanakan akan ada pelatihan berkelanjutan bahkan untuk segala jenis alsintan seperti traktor kecil, traktor besar, conseler, power threser dan lainnya

“Nanti biar tidak salah-salah petani kita mengoperasikan alsintan ini” ujar Sutama.

Dikatakan, Gus Adhi sangat memperhatikan kondisi pertanian Jembrana dengan banyak menurunkan bantuan alsintan. Misalnya di tahun 2019 Gus Adhi memberikan bantuan sejumlah alsintan seperti combineharvester (mesin pemanen padi).

“Beliau  (Gus Adhi) sudah turunkan 9 unit combineharvester besar. Nantinya kami juga akan kerjasama dengan produsen untuk pelatihan combine,” kata Sutama.

Bantuan alsintan yang diberikan Gus Adhi ini sangat mendukung mekanisasi pertanian di Jembrana. Alsintan ini sangat dibutuhkan di tengah kemajuan zaman dan sulitnya mencari tenaga manusia sulit.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Gung Aji (Gus Adhi) yang sangat memperhatikan petani di Jembrana,” pungkas Sutama.

Sementara itu Gus Adhi yang dihubungi via panggilan WhatsApp mengapresiasi inisiatif kader SOKSI di Jembrana menggelar pelatihan alsintan sebagai bentuk respon atas kendala dan permasalahan riil yang dihadapi petani penerima bantuan alsintan.

“Inilah esensi kehadiran SOKSI melakukan karya nyata di tengah masyarakat, menghadirkan solusi atas permasalahan masyarakat,” ujar Gus Adhi yang saat dihubungi dirinya masih berada di Makassar, Sulawesi Selatan dalam acara sosialisasi Empat Pilar MPR RI.

Di bawah kepemimpinan Gus Adhi, SOKSI Bali tidak pernah sepi dari aksi sosial kemanusiaan hingga berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di sektor ekonomi. Berbagai kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat pun terus digalakkan dengan spirit “SOKSI Gus Adhi, Gus Adhi SOKSI.”

Kepada kader SOKSI, Gus Adhi mengingatkan agar tetap berpegang teguh terhadap spirit perjuangan SOKSI bahwa sebagai insan karyawanisme (bukan karyawan yang dapat gaji bulanan)  adalah manusia yang penuh karya berbasiskan karya kekaryaan.

“Sesuai pesan pendiri SOKSI almarhum Prof Suhardiman, kader SOKSI dalam melakukan karya kekaryaan haruslah ‘Sepi Ing Pamrih Rame Ing Gawe.’ Artinya tanpa pamrih tapi banyak berkarya,” pungkas politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini. (wid)