Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali sangat peduli dalam menangani kesehatan jiwa bagi masyarakatnya. Untuk itu sejumlah program digulirkan dalam rangka mewujudkan kesehatan jiwa bagi masyrakat, antara lain , bebas pasung 2014,program pelayanan jiwa terintegrasi, home care ,home visit bagi para penderita gangguan jiwa dan tentunya layanan JKBM bagi para pasien gangguan kejiwaan. Demikian dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Ketut Suarjaya pada acara serah terima “Mobil Edukasi Skizofrenia” dari Janssen Indonesia kepada Pemprov Bali di Gedung Wiswasabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Rabu (5/6).

Dalam kesempatan itu Pastika menegaskan Pemprov Bali berkomitmen menjaga masyarakatnya, tidak saja sehat secara fisik namun juga dari segi kejiwaan, dan tetap produktif.
Diperkirakan ada 40.000 orang yang cenderung menderita penderita skizofrenia di Bali. Dan baru sekitar 4000 sampai dengan 8000 yang mendapatkan pengobatan. Skizofrenia sendiri adalah salah satu penyakit gangguan jiwa berat yang dapat diobati dan ditangani dengan perawatan yang tepat, sehingga pasien dapat kembali produktif dan hidup di tengah masyarakat dengan normal.
Penyerahan mobil edukasi skizofrenia ini dilakukan secara resmi dari General Manager Jansenn Indonesia Mada Shinta Dewi kepada Pemprov Bali yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.  “Dengan Mobil Edukasi Skizofrenia ini, kami berharap masyarakat akan lebih mengenal tentang berbagai masalah kesehatan jiwa, khususnya Skizofrenia, sehingga pada akhirnya penerimaan mereka terhadap pasian juga akan membaik,” urai Mada Shinta Dewi.

Sementara itu Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan dr. Diah Setia Utami, SpKJ yang juga hadir menjelaskan program Mobil Edukasi Skizofrenia yang pertama dilaksanakan di Bali ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi pemerintah dan swasta yang dikembangkan Kementerian Kesehatan RI. “Dimana kita mengajak pihak-pihak swasta untuk bekerjasama dalam menanggulangi masalah kesehatan,” imbuhnya. Menurutnya bantuan mobil ini akan sangat membantu dalam rangka mensosialisasikan masalah kesehatan jiwa khususnya Skizofrenia di Bali.

Mengapa di Bali, General Manager Janssen Indonesia Mada Shinta Dewi memandang Provinsi Bali memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap kesehatan jiwa, baik dari sisi pemerintah maupun instansi kesehatan terkait. “Oleh karenanya kami sangat bangga dengan kemitraan yang terjalin antara Jannsen Indonesia dan Pemerintah Provinsi Bali dalam penyelenggaraan Program Pelatihan Penatalaksanaan Kesehatan Jiwa bagi 60 tenaga medis Bali yang akan diadakan secara berkesinambungan serta program edukasi publik lewat Mobil Edukasi Skizofrenia ini,” jelasnya.

Mobil Edukasi Skizofrenia yang akan dioperasikan oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli ini dilengkapi dengan sarana informasi seperti televisi, video, poster dan brosur serta dibantu seorang tenaga medis yang akan memberikan penjelasan langsung mengenai skizofrenia kepada masyarakat. “Kita harus dapat mengubah stigma buruk yang melekat pada penderita skizofenia. Dan dengan pengobatan yang benar skizofrenia dapat disembuhkan,” demikian disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli dr. Made Sugiharta, SpKJ. DP-MB