Denpasar (Metrobali.com)
Sampai saat ini masih banyak pekerja yang belum masuk menjadi peserta Jamsostek, kendati UU No 3 Tahun 1992 telah mewajibkan. Hal ini dikarenakan pemahaman para pekerja masih relatif kurang mengenai pentingnya menjadi peserta Jamsostek.
“Sampai sekarang masih banyak pekerja yang belum memahami tentang pentingnya manfaat menjadi peserta Jamsostek. Padahal salah satu fungsi Jamsostek adalah untuk melindungi pekerja,” kata Kepala Kanwil PT Jamsostek VI Junaedi pada Press Gathering, Sabtu (12/5), di Ubud, Gianyar.
Dalam acara bertema “Optimalisasi Peran Pers Dalam Memasyarakatkan Program Jaminan Sosial” itu, Junaedi menjelaskan, para pekerja hingga sekarang ini masih banyak yang belum memikirkan hari depannya, terutama setelah memasuki masa pensiun. “Mereka (pekerja) selama ini masih memikirkan kebutuhan hidup hari ini, dan belum memikirkan hari depan,” tuturnya didampingi Kepala Cabang PT Jamsostek Bali I, B Yudo Nurcahyo.
Menurutnya, salah satu program yang ditawarkan PT Jamsostek adalah Jaminan Hari Tua (JHT). “Santunan JHT ini nantinya bisa dimanfaatkan pekerja jika sudah pensiun,” imbuhnya sembari menambahkan, masih banyak lagi program yang ditawarkan PT Jamsostek seperti jaminan keselamatan kerja maupun kesehatan.
Junaedi menyatakan, para pekerja masih harus diberikan edukasi mengenai pentingnya menjadi peserta Jamsostek, karena manfaatnya cukup banyak. Untuk lebih meningkatkan pemahaman para pekerja, Junaedi berharap peran kalangan pers dalam memberikan edukasi.
“Memberikan pemahaman ini bukan tugas yang ringan, karena saat ini pekerja masih memikirkan kebutuhan hari ini dan belum hari esok. Untuk itu peran pers diharapkan bisa memberikan edukasi tentang program Jamsostek,” ucapnya.
Ia menambahkan, iuran yang dibayarkan para pekerja sebagai peserta Jamsostek merupakan investasi dan di kemudian hari dapat diambil kembali. “Iuran itu merupakan investasi. Pekerja hanya mengeluarkan dana 2 persen dari gaji untuk membayar iuran, selebihnya dibayarkan perusahaan atau perusahaan,” paparnya.
Kepala PT Jamsostek Bali I B Yudo Nurcahyo mengakui sampai saat ini jumlah pekerja di Bali yang menjadi peserta PT Jamsostek masih relatif sedikit, yakni sekitar 8 persen dari angkatan kerja yang ada di Bali.
“Dari sekitar 2 juta angkatan kerja yang ada di Bali, ternyata masih sekitar 180 ribu yang menjadi peserta PT Jamsostek,” tandasnya.GT-MB