Singaraja (Metrobali.com)-
Sekitar lima hari berturut-turut hujan mengguyur Buleleng. Akibatnya, banyak jalan yang rusak yang disebabkan genangan air. Bahkan bekas tanah longsor pun sampai berhari-hari dibiarkan di tengan jalan. Yang menyebabkan terganggunya arus lalulintas Singaraja-Gilimanuk.

Pantauan Metrobali.com di lapangan, terdapat lima titik di jalan raya jurusan Singaraja-Gilimanuk tertimbun tanah longsor. Diantaranya, Patas, Grograk, Penyabangan dan Sumberkima.

Lambannya penanganan Dinas PU Buleleng mendapat kecaman masyarakat sekitar lokasi. Akibat gundukan kerikil dan tanah yang disebabkan longsor, banyak pengendara sepeda motor terjatuh. Apalagi pada malam hari, dimana sekitar gundukan kerikil tersebut tidak ada lampu penerang jalan. “Sampai kapan kerikil dan tanah ini di biarkan begini terus. Sementara, banyak pengendara sepeda motor terjatuh,” ujar Komang Suardana warga desa Sumberkima Buleleng Bali.
Sementara pejabat terkait Pemkab Buleleng dalam hal ini Dinas PU, sangat sulit di temui. Menurut staff Dinas PU Buleleng yang menyembunyikan identitasnya Senin (17/6) pagi tadi mengatakan, kepala Dinas PU sedang ke luar. Bahkan kapan dan jam berapa kembali ke kantor, staf tersebut tidak tahu.  “Maaf pak, pak kadis lagi keluar. saya tidak tahu jam berapa dia kembali ke kantor,” ujar pegawai di kantor Dinas PU Buleleng.

Sekedar di ketahui, wilayah Barat Buleleng, selama ini menjadi langganan banjir dan tanah longsor saat musim hujan tiba. Sementara, Pemkab Buleleng sangat lamban menangani kasus tersebut. Terbukti, dikawasan Kecamatan Grograk, masyarakat menggunakan alat seadanya untuk membersihkan jalan raya. EMHA-MB