ombakilustrasi
Buleleng (Metrobali.com)-
Jalan pantai menuju kuburan (setra) Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng jebol akibat dihantam ombak. Jalan yang memiliki lebar sekitar 3 meter itu, mengalami jebol dengan lebar 1 meter dengan panjang sekitar 50 meter. Miris memang melihat kondisi jalan yang jebol tersebut, mengingat selain dimanfaatkan untuk mengantar mayat kekuburan maupun upacara ngaben, jalan itu merupakan jalan yang menghubungkan Kelurahan Kampung Anyar dengan Kelurahan Kampung Bugis.
Gusti Ngurah Arya warga setempat mengatakan peristiwa jebolnya jalan pantai sekitar 1 minggu yang lalu, lantaran dihantam ombak yang besar. Dengan jebolnya jalan dengan lebar 1 meter itu, kondisi jalan sempit dengan lebar menjadi 2 meter. Sedangkan jalan itu kerap dilalui kendaraan terutama  dimanfaatkan oleh warga Banjar Adat Kampung Anyar dan Banjar Adat Kaliuntu, Desa Adat Buleleng kalau mengantar mayat kekuburan.”Kalau jalan yang jebol ini tidak secepatnya diperbaiki, maka warga adat Kampung Anyar dan Kaliuntu akan kesulitan saat mengantar mayat kekuburan. Jalan menjadi sempit sekali, apalagi sering dilalui warga, baik dari Kampung Anyar menuju Kampung Bugis, begitu juga sebaliknya” ujarnya
Sementara ungkapan yang sama juga disampaikan Kurniawan. Menurut Kurniawan kondisi jalan yang jebol ini pernah memakan korban. Dimana lantaran tidak diketahui kondisi jalan jebol, salah satu pengguna jalan jatuh terperosok ke lubang jalan yang jebol.”Sangat membahayakan sekali jalan yang jebol ini karena sudah ada yang menjadi korban” pungkasnya.
Terkait dengan bencana alam, Kepala BPBD Buleleng, Ketut Yasa mengatakan situasi alam yang tiba-tiba saja menjadi ekstrem, diharapkan bagi masyarakat yang bertempat tinggal didaerah rawan bencana agar lebih waspada. Apalagi bertempat tinggal dipesisir pantai, resikonya muncul badai berupa angin puting beliung maupun ombak yang besar,”Ada beberapa titik rawan bencana ombak pasang maupun puting beliung, diantaranya Kecamatan Tejakula, Sawan, Buleleng dan Kecamatan Seririt. Kami sudah menghimbau agar lebih waspada” ujarnya.
Menurutnya untuk penanggulangan bencana, ditiap-tiap kecamatan sudah siaga. Artinya peran kecamatan maupun instansi yang terkait sudah siaga dalam menanggulangi bencana alam yang sewaktu-waktu muncul,”Bencana alam kan tidak bisa diprediksi, sehingga bagi mereka yang tinggal pada titik rawan bencana agar lebih waspada. Apalagi pada sasih kawulu, angin barat laut kerap muncul menimbulkan bencana” tandasnya. GS-MB