Dan 163
Danrem 163/Wira Satya/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Kerusuhan yang terjadi di Tanjung Balai, Sumatera Utara sangat memprihatinkan kita semua. Menurut Danrem 163/Wira Satya semestinya hal itu tidak terjadi dan tidak boleh terjadi. Ingat… kita sebagai bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku,agama,ras dan antargolongan semuanya adalah bersaudara. Jadi jangan mudah terperangkap oleh provokasi yang tidak bertanggung jawab yang dibalut dengan nuansa SARA.

Permasalahan apapun tidak akan selesai hanya dengan melakukan aksi anarkhis seperti  penghancuran bangunan, pembakaran atau bahkan pembantaian. Bahkan hal itu justru cenderung sebagai suatu perbuatan pidana dan yang pasti melanggar hukum. Sebagai bangsa yang beradab, penyelesaian setiap masalah ataupun konflik apapun hendaknya mengedepankan faktor intelektual, hukum dan kemanusiaan untuk menuju solusi terbaik demi kebaikan bersama.

Lebih lanjut Danrem 163/Wira Satya menyatakan bahwa terkait kerusuhan di Tanjung Balai tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polri dan memerintahkan seluruh jajarannya untuk secepatnya melakukan deteksi dini dan cegah dini serta melaksanakan sweeping bersama aparat terkait sebagai langkah pencegahan agar konflik serupa tidak meluas di wilayah Bali. Konflik di Tanjung Balai tidak bisa dianggap sepele, karena itulah saya memerintahkan seluruh jajaran Korem 163/Wira Satya agar segera berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya untuk melakukan pengamanan dan langkah-langkah pencegahan lainnya.

Konflik bernuasa SARA merupakan harus dihentikan. Ini (konflik Tanjung Balai) merupakan peringatan keras untuk kita semua..  karena konflik SARA merupakan  embrio yang berpotensi menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Danrem 163/Wira Satya menghimbau kpd masyarakat Bali pertama agar keharmonisan perbedaan jadikan potensi dan kekayaan kita semua bukan malah menjadi ancaman apalagi konflik sesama, masyaralat harus cerdas dalam menghadapi dan menerima dinamika globalisasi seperti perkembangan tekhnologi media sosial, tekhnologi harus dimanfaatkan bukan malah menjadi ancaman kemudian yang kedua bahwa budaya gotong royong , paum (rapat) silaturahmi dan saling memaafkan sesama harus terus dimaintain dan dijaga dengan baik, apalagi pulau Bali karena menjadi tempat kunjungan wisata ya mau tidak mau, orang datang ke Bali baik OA (orang asing) maupun domestik berkunjung dan berlomba-lomba ke Bali, baik berlibur, berbisnis dan berwirausaha dan lainya. Dan ketiga menghimbau kepada masyarakat, tokoh-tokoh agama, umat dan yang terkait dengan agama agar terus memberikan pembinaan kepada umatnya untuk menghindari perbuatan anarkhis dan radikal dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.

Perintah bapak Panglima Kodam IX/Udayana sudah jelas keamanan dan kestabilan wilayah Bali harus terjaga ketat karena Bali mjadi barometer Indonesia, keamanan dan pariwisata ibarat sisi mata uang logam yang tidak bisa dipisah sehingga langkah-langkah tindakan preemtif dan preventiv kita langsung kerjakan. Para Dandim seluruh Bali sudah kita sampaikan jangan lengah harus selalu waspada dinamika situasi begitu cepat bergerak kita segera mapping tempat-tempat rawan termasuk tempat ibadah dan melaksanakan patroli gabungan dengan aparat keamanan lainnya baik Polisi maupun masyarakat setempat.

Sosialisasi melalui komsos atau komunikasi sosial terus kita sampaikan jangan sampai kejadian diluar merembet ke Bali, kita harus dapat memberikan kenyamanan saudara-saudara kita yang berbeda agamanya hidup di Bali untuk melaksanakan kegiatan agamanya dengan baik dan nyaman. Mari kita hidup berdampingan secara damai dengan terus merajut kebhinekaan, yang merupakan kodrat bangsa Indonesia menjadi masyarajat majemuk dengan kebhinekaannya serta kaya dengan adat istiadat , budaya dan agama. Itulah anugrah Tuhan yang diberikan  kepada Bangsa Indonesia yang harus kita syukuri. Sehingga masa depan Bali akan terwujud pulau Bali menjadi Bali santhi yang aman dan sejahtera masyarakatnya.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Danrem 163/Wira Satya menghimbau agar warga masyarakat di Bali tetap menjaga kerukunan umat beragama. Danrem juga mendorong agar proses hukum dapat ditegakkan, khususnya terhadap para provokator dan pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam konflik tersebut. RED-MB