Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sumedang melakukan silaturahmi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumedang, Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

 

Sumedang, (Metrobali.com)

Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Sumedang melakukan silaturahmi ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumedang, Jawa Barat, Senin (23/9/2019).

Ketua IWO Sumedang Maman Koswara mengatakan, tujuan kedatangannya ini untuk kembali merekatkan tali silaturahmi antara IWO sebagai organisasi profesi yang menaungi wartawan online yang aktif melakukan peliputan di wilayah Sumedang dengan pihak Kejari Sumedang.

“Selain untuk mengenalkan seluruh anggota IWO dan organisasi IWO Sumedang, kegiatan ini sekaligus sebagai upaya untuk kembali merajut tali silaturahmi,” ucap Maman di kantor Kejari Sumedang, Jalan P. Suryaatmadja, Sumedang, Senin siang.

Maman berharap, melalui kunjungan ini dapat terjalin kerjasama yang baik dengan pihak Kejari.

Khususnya dalam hal pemberitaan. Baik itu, konfirmasi terkait pemberitaan maupun kerjasama publikasi informasi seputar kegiatan Kejari Sumedang.

“Kehadiran IWO juga sebagai filter dari maraknya informasi hoaks yang beredar di media sosial. Dalam hal ini, kami tetap mengedepankan kode etik jurnalistik. Selain itu, dalam mengemas berita kami juga mengacu pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI),” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumedang Rizki Fahrudi, SH, MH, menyambut baik kehadiran IWO Sumedang.

Rizki menuturkan, pihaknya terbuka kepada siapa saja, khususnya warga Kabupaten Sumedang.

Rizki menilai, peran media online di era digitalisasi saat ini sangat penting karena dapat membantu mempercepat mempercepat penyebaran informasi kepada masyarakat.

Namun, Rizki berpesan, agar kehadiran wartawan media online di Sumedang tetap mengedepankan kode etik jurnalistik dan tidak asal posting dalam memublikasikan suatu informasi.

“Kami terbuka, dan berterima kasih atas silaturahmi yang terjalin selama ini. Pesan saya, kehadiran IWO ini harus bisa menjadi penangkal hoaks dan kabar-kabar bohong lainnya. Tetap mengedepankan kode etik jurnalistik dan berita yang disajikan juga utuh, lengkap dan berimbang. Sehingga nantinya tidak akan timbul persepsi yang keliru dari masyarakat sebagai pembaca,” harapnya. (IWO SUMEDANG)