Nusa Dua (Metrobali.com)-

Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menegaskan jika isu pengayaan uranium yang dilakukan Iran untuk mengembangkan nuklir merupakan hal yang dipolitisasi.

“Itu yang masalah dipolitisasi,” kata Ahmadinejad, saat memberi keterangan resmi di sela pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) V, di Nusa Dua, Bali, Kamis 8 November 2012.

Politisasi itu, sambung Ahmadinejad, dilakukan oleh negara-negara kapitalis yang selama ini melawan Iran. Padahal, dari hasil laporan badan dunia International Atomic Energy Agency (IAEA), secara tegas menyatakan jika tuduhan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir sama sekali tak terbukti.

“Sudah ada sepuluh laporan dari IAEA. Tidak ada satupun yang mengakui kalau Iran membuat program senjata nuklir,” tegas Ahmadinejad.

Menurut Ahmadinejad, tak ada hal positif apapun bagi suatu negara yang mengembangkan nuklir. Bahkan ia menyebut negara yang berminat mengembangkan nuklir sama halnya berjalan mundur ke belakang.

Semua negara yang memiliki senjata nuklir, sebut Ahmadinejad, tidak ada satupun yang menuai sukses. “Uni Soviet runtuh. AS tak ada hasil menggembirakan. Sejarah membuktikan negara yang memiliki nuklir tak ada yang berhasil,” sindir dia.

Ahmadinejad juga menyinggung negara-negara yang memberikan sanksi dan mengisolasi Iran atas dugaan pengembangan senjata nuklir. “Mereka yang memberikan sanksi kepada Iran saat ini mereka justru terlilit masalah,” kata dia.

Ahmadinejad menjawab keinginan Amerika Serikat yang mengajak Iran untuk berdialog. Ia menyatakan kesanggupannya berdialog, sepanjang dialog tersebut bukan mengenai nuklir. BOB-MB