Denpasar (Metrobali.com)-

Pada tahun ajaran 2013 perguruan tinggi seni, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima sebanyak 425 mahasiswa baru (maba). Terdiri atas 29 orang dari jurusan seni tari, 57 orang jurusan seni karawitan, 15 orang seni pedalangan, 61 orang pendidikan sendratasik, 38 orang seni rupa murni, 33 orang desain interior, 102 desain komunikasi visual, 19 orang kriya seni, 37 orang fotografi, dan 33 orang desain fashion.

Dari jumlah itu, sebanyak 166 orang di antaranya mendapatkan beasiswa Bidikmisi, yang tersebar di setiap fakultas. Mulai dari fakultas seni tari sebanyak 19 orang, seni karawitan 27 orang, seni pedalangan 5 orang, pendidikan sendratasik 39 orang, seni rupa murni 18 orang, desain interior 1 orang, desain komunikasi visual 26 orang, kriya seni 17 orang, fotografi 7 orang, dan desain fashion 7 orang.

Pemberian beasiswa Bidikmisi ini tentunya sebagai bentuk implementasi konkret dari program pemerintah melalui Kemendikbud dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan sekaligus menciptakan pendidikan yang berkualitas, mudah, dan murah secara berkeadilan dan lebih berkeadaban.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, mengatakan bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan sekaligus menciptakan pendidikan tinggi yang berkualitas, mudah dan murah pihaknya selalu berupaya maksimal untuk menampung mahasiswa baru dari keluarga miskin. Terutama mereka yang memang punya niat kuat untuk menekuni dunia seni budaya. Sehingga, beasiswa yang diberikan betul-betul bermanfaat sesuai dengan peruntukannya.

Diakuinya, selain memberikan beasiswa Bidikmisi, pihaknya juga selalu memotivasi para mahasiswa yang menjadi calon seniman akademis ini dengan berbagai beasiswa lainnya dari pemerintah melalui Dirjen Dikti maupun berbagai pihak lainnya, yang memang peduli dengan pendidikan seni khususnya di kampus ini, ISI Denpasar.

Diharapkan, para mahasiswa yang dijatah beasiswa baik Bidikmisi maupun beasiswa prestasi yang lainnya supaya betul-betul belajar lebih serius dan disiplin. Kenapa ? Karena beasiswa itu sewaktu-waktu dapat dicabut apabila nilai akademiknya tidak memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan. “Jadi dapat beasiswa bukan berarti belajar santai. Justru sebaliknya harus selalu tampil lebih unggul dan berkualitas sebagai bentuk pertanggungjawaban publik,” tegasnya. IJA-MB