Damaskus, (Metrobali.com) –

Kelompok Negara Islam (IS) belum membunuh satu pun warga Assyria yang belum lama ini telah diculiknya di Suriah Utara, kata satu kelompok pemantau pada Jumat (27/2).

Petempur IS membakar beberapa rumah di desa yang kebanyakan warganya adalah pengikut Assyria dan telah mereka sebut di Kota Kecil Tal Tamr di pinggiran Provinsi Hasaka di Suriah Timur-laut, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Dengan mengutip beberapa sumber, kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu mengatakan tetua suku di Hasaka bertemu dengan tokoh agama Kristen untuk menengah pembebasan sebanyak 220 orang Assyria yang diculik.

Tokoh Assyria juga memberitahu Observatorium tersebut mengenai upaya yang berlangsung bagi pembebasan orang yang diculik, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Sejauh ini, katanya, kelompok IS belum membunuh orang Assyria yang diculik. Namun Observatorium tersebut mengatakan satu pengadilan IS akan segera mengeluarkan putusannya.

Pada Jumat pagi, Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan IS terhadap daerah masyarakat Assyria di Hasaka, dan mengatakan serangan IS terhadap puluhan desa masyarakat Assyria –termasuk Tal Hurmoz, Tal Shamiram, Tal Rumman, Tal Nasra dan banyak kota kecil lagi di pinggiran Provinsi Hasaka– merenggut banyak korban jiwa. Kelompok garis keras itu juga menculik tak kurang dari 200 warga sipil.

Lebih dari 690 keluarga juga kehilangan tempat tinggal akibat serangan IS, selain banyak tempat ibadah dirusak, tambah kementerian tersebut, yang dikutip kantor berita SANA.

(Ant) –