I WAYAN MANTIK, Pelaku Pariwisata dan Komisaris Utama Toya Devasya.

Bangli (Metrobali.com) –

 

Belum adanya database dan cetak biru kepariwisataan Kabupaten Bangli menjadi bentuk keprihatinan dari praktisi pariwisata Bangli, I Wayan Mantik saat rapat dengar pendapat DPRD Bangli dengan pelaku pariwisata di Gedung Loka Sabha Cri Dana Diraja Lencana DPRD Bangli, Senin (2/3/2020).

“Bagaimana mau fokus mengembangkan destinasi kepariwisataan jika belum ada blue print yang jelas, kami sebagai pelaku pariwisata cukup prihatin,” tegas I Wayan Mantik.

Pihaknya bahkan mengkritik Pemkab Bangli yang jug a belum memberikan anggaran yang jelas untuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) yang sudah dibentuk.

Berkaitan dengan hal itu, Ketua Komisi II DPRD Bangli akan memperhatikan hal tersebut, bahkan pihaknya pernah memanggil Dinas Pariwisata Bangli untuk mengajukan proposal namun hal tersebut tak pernah diindahkan (diperhatikan).

Maka ironis akhirnya, anggaran untuk promosi kepariwisataan Bangli hanya berkisar Rp 40 juta saja. “Untuk itulah pihaknya berharap akan memanggil kembali pihak dinas pariwisata untuk mengajukan pengajuan kembali,” pungkasnya.

Pewarta : Hidayat
Editor : Hana Sutiawati