ali

Jakarta (Metrobali.com)-

Indonesia Properti Watch mengimbau calon presiden dan calon wakil presiden untuk menyusun mekanisme bank tanah secara rinci guna mengendalikan lonjakan harga tanah yang semakin meroket.

“Yang saya sayangkan dari debat tadi, tidak dijelaskan secara rinci terkait bank tanah hanya sekilas, sebetulnya itu vital untuk merealisasi program-program tadi,” kata Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda usai debat tim sukses Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK terkait properti yang bertajuk “Siapa Capres Paling Peduli Sektor Perumahan” di Jakarta, Selasa (10/6).

Menurut Ali, bank tanah adalah sebagai pengendali harga jika pada di masa datang, melonjak tinggi seiring berkembangnya infrastuktur.

“Prabowo mau bangun 2.000 tower, Jokowi mau bangun 5.000 tower tapi ujung-ujungnya di mana, selama enggak ada tanahnya,” katanya.

Dia berpendapat model kecil bank tanah telah dibuat oleh Jokowi pada pembangunan di Waduk Pluit dan Pulomas.

Ali menambahkan mekanisme bank tanah sebetulnya mudah dan tidak hanya bisa diaplikasikan di daerah.

“Siapa bilang di kota tidak bisa, bisa saja kalau nanti yang jadi presiden lima persen dari tanah BUMN di kota untuk rusunami,” katanya.

Ali menilai tim Jokowi-JK lebih kompeten dalam melihat persoalan properti dan telah memiliki bukti yang direalisasikan dalam Kampung Deret.

“Tim Prabowo-Hatta melihat perumahan ini seperti ‘anak tiri’, seakan-akan digampangkan, mestinya kan tidak masalah perumahan itu tidak gampang, buktinyamasih ada ‘backlog’ (kebutuhan rumah belum terpenuhi) 15 juta unit,” katanya.

Dia menjelaskan tim Prabowo-Hatta menempatkan perumahan dalam payung infrastruktur yang dinilai tidak sesuai karena harga pasar perumahan akan tidak terkendali.

“Kalau kita konsentrasinya ke infrastuktur, yang mengendalikan harga tanag ini siapa, itu yang paling membahayakan kan pengendalian harga,” katanya.

Selain itu, dia juga menyarankan kepada kedua capres-cawapres untuk menerapkan sistem transparansi anggaran, perizinan, untuk sektor perumahan.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB