Gold Coins and plant isolated on white background

Jakarta (Metrobali.com)-

Investasi konservatif bisa menjadi alternatif investor yang semakin berumur dan mulai memasuki masa pensiun karena risiko yang lebih rendah dengan waktu yang lebih pendek.

“Sebaiknya, semakin berumur porsi investasi di saham itu harusnya semakin berkurang. Kemudian dilanjutkan dengan investasi konservatif seperti emas, obligasi dan deposito,” kata Presiden Direktur AXA Asset Management Indonesia Edhi Widjojo di Jakarta, Senin (21/7).

Edhi mengatakan, dengan memilih investasi konservatif tersebut, investor yang memasuki masa pensiun akan lebih aman melindungi kekayaannya dan memiliki risiko lebih kecil untuk mengalami kerugian karena pengaruh buruk pasar, yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membaik.

Menurutnya, investasi di pasar saham bisa menjadi pilihan para remaja dan kaula muda yang ingin belajar berinvestasi dengan menerapkan “Dollar Cost Averaging” (DCA).

Edhi menambahkan, DCA merupakan investasi secara rutin setiap periode tertentu tanpa memperdulikan pergerakan pasar, yang tujuannya mengurangi risiko investasi akibat fluktuasi pasar (market volatility).

“Investasi secara ‘cicilan’, tidak perlu menunggu jumlah yang besar untuk memulai investasi. Cara ini cocok untuk investor pemula, tidak perlu memperdulikan pergerakan pasar (market timing),” ujar Edhi.

Ia menambahkan, tren investasi masyarakat Indonesia saat ini mulai mengarah ke pasar saham daripada investasi konservatif seperti emas, obligasi, deposito yang tergerus inflasi setiap tahunnya. AN-MB