Alat Berat untuk jalan

Denpasar (Metrobali.com)-

Investor asal China tertarik untuk membangun pabrik sparepart alat berat di Indonesia. Hal itu menyusul bergairahnya pembangunan infrastruktur di Nusantara. President Director JIMAC GROUP, Benny Kurniajaya menjelaskan, pihaknya melihat geliat infrastruktur Indonesia menguatkan niat perusahannya untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Ia mengaku perusahaannya telah membeli lahan di Karawang, Jawa Barat. Jika tak ada aral melintang, tahun depan proses pembangunan akan berjalan. “Tahap pertama investasi yang kita gelontorkan sebesar US$200 juta,” kata Benny, di sela pameran Munas Gapensi, Sanur, Denpasar, Bali, Senin 20 Januari 2014.

Benny menyakini ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh seiring menguatnya pembangunan infrastruktur dan properti di dalam negeri. Berkembangnya infrastruktur dan properti, kata Benny, berarti akan meningkatkan permintaan terhadap alat berat. “Itu sebabnya kami berinvestasi di sektor ini. Kami yang pertama di Indonesia. Perusahaan asal China yang pertama berinvestasi langsung di sektor alat berat di Indonesia,” terang Benny.

Sebagai distributor alat-alat berat konstruksi merk SANY di Indonesia, JIMAC Group mengaku produknya mendapat apresiasi yang baik. Sejak dikenalkan tahun 2011 hingga saat ini, realisasi penjualan berbagai alat berat yang dibutuhkan untuk berbagai proyek di Indonesia nilainya mencapai US$200 juta.

Ada cara jitu Jimax Group menawarkan produknya. Dari hasil pembicaraan dengan Gapensi, Jimax Group memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk dapat memiliki produknya.

“Kami tawarkan pembelian alat berat 30 persennya tunai, 70 persennya bisa dicicil selama setahun,” sebutnya. Dengan memiliki peralatan berat maka kontraktor bisa meningkatkan daya saingnya bisa berkompetisi dalam pelelangan sehingga menjalankan proyek infrastruktur.

Benny sendiri optimistis produknya semakin digemari di pasaran. Apalagi, kata dia, berdasarkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Pemerintah Indonesia mengalokasikan dana investasi dalam jumlah besar untuk merealisasikan proyek-proyeknya.

Berdasarkan data Kementerian Perekonomian, total proyek MP3EI yang telah groundbreaking sampai Juli 2013 sebanyak 240 proyek dengan nilai investasi Rp647,462 triliun.

94 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp364,458 triliun berasal dari sektor rill dan 146 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp283,004 triliun. JAK-MB