Denpasar (Antara Bali) – Kapolda Bali Irjen Pol Totoy H Indra menegaskan, intelijen terus bekerja mengantisipasi ancaman keamanan, ketertiban masyarakat, termasuk gerakan dan aksi terorisme pascaledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo, Jawa Tengah.

“Petugas intelijen kita terus bekerja siang malam untuk menjaga kamtibmas,” katanya, seusai menghadiri acara pertemuan legiun veteran ASEAN di Kuta, Senin, seraya membantah tudingan kinerja intelijen selama ini dianggap lemah.

Dalam kaitan dengan banyaknya kegiatan internasional di Bali, Kapolda Totoy Indra menyatakan akan membangun kerja sama dengan segenap komponen masyarakat, baik dengan TNI, para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.

“Kami terus meningkatkan kewaspadaan. Begitu juga dalam penjagaan di tempat-tempat ibadah, seperti gereja, tidak ada penjagaan khusus,” kata Kapolda.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, aksi bom bunuh diri itu dipicu oleh pemahaman yang salah, bahwa langkah tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah.

Terhadap hal seperti itu, Gubernur Bali menekankan pentingnya langkah-langkah pemahaman kepada anak-anak muda, termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat dan agama.(*)