Buleleng, (Metrobali.com)

Insiden pemukulan yang dialami Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto saat melaksanakan tugas tes anti gen (swab) massal di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng pada Senin, (23/8/2021) lalu, mendapat perhatian serius dari Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral Andika Perkasa.

Hal hasil, rencana melakukan penandatanganan perdamaian Dandim 1609/Buleleng dengan warga Desa Sidatapa dan juga mencabut laporan hukum di Mapolres Buleleng batal dilakukan demi hukum. Karena secara tegas KASAD Jendral Andika Perkasa memerintahkan agar kasus pemukulan tersebut diselesaikan secara hukum.

Saat dikonfirmasi, Dandim 1609/Buleleng Windra Lisrianto secara tegas menyatakan bahwa sebagai prajurit mengikuti perintah atasan untuk menindak lanjutinya secara hukum.

“Ini perintah atasan yang harus diikuti. Selanjutnya untuk proses hukumnya, bagi anggota TNI yang diduga melakukan penganiayaan agar penanganan hukumnya secara militer yang dilakukan Detasemen Polisi Militer Kodam IX/Udayana. Sedangkan untuk warga yang diduga telah memukul Dandim 1609/Buleleng, dan juga melawan petugas saat melaksanakan pengamanan tes swab, proses hukumnya ditangani aparat kepolisian di Mapolres Buleleng.” ujarnya.

Iapun menyebutkan prajurit TNI sebagai pelaku dan korban dalam insiden tersebut, mengalami luka termasuk dirinya sendiri.

“Kepala saya sampai sekarang masih terasa sakitnya.” ujar Dandim Windra Lisrianto saat mengunjungi Subdenpom IX/3 Singaraja, Rabu, (25/8/2021) siang.

“Dua prajurit Raider 900/SBW Kodam IX/Udayana dan satu orang prajurit Kodim 1609/Buleleng telah mendatangi Subdenpom IX/3 Singaraja, guna menjalani pemeriksaan secara militer. Mereka ini melakukan pemukulan balik kepada warga secara spontanitas, karena melihat saya dipukuli oleh warga,” ucapnya menegaskan.

Dijelaskan juga masalah kerusakan disalah satu warung saat terjadinya kegaduhan, dirinya telah meminta untuk diperbaikinya, terutama terhadap kerusakan rollingdoor dengan mengganti yang baru.

“Kasihan yang memiliki warung, tapi kita sudah berupaya memperbaiki rollingdoor yang rusak,” tandas Dandim Windra Lisrianto. GS