Foto : Cawagub Ketut Sudikerta saat simakrama dengan masyarakat di Desa Pengastulan, Seririt, Buleleng, Kamis (29/3/2018). (Widana Daud/Metro Bali)

 

Singaraja (Metrobali.com)-

Pemerataan pembangunan menjadi salah satu perhatian serius dan program kerja prioritas pasangan calon Gunernur Bali dan Wakil Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Bahkan secara khusus tiga program kerja prioritas bakal dilaksanakan untuk mendorong dan mewujudkan keseimbangan dan pemerataan pembangunan di Bali Utara dengan Bali Selatan.

“Pemerataan pembangunan Bali harus jadi prioritas.  Maka untuk membangun Buleleng ini dilihat dari geografisnya membentang dari barat sampai ketimur, Buleleng barat dengan kawasan industri terpadu pariwisatanya, tengah dengan dunia pendidikan dan timur dengan infrastruktur udaranya serta seluruhnya didukung dengan pembangunan infrastruktur antar lintas provinsi bali ini,” papar Cawagub Sudikerta, Kamis (29/3/2018) usai melakukan simakrama dengan masyarakat di Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng.

Diungkapkan, konsep pembangunan Buleleng dengan dorongan Sembilan Program Nawacandra akan mampu memberikan pemerataan pembangunan di Bali, dimana prioritas pembangunan itu lebih banyak pada kebutuhan masyarakat dengan menjadikan Kabupaten Buleleng dalam tiga wilayah pembangunan secara sinergi dan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pembangunan yang diharapkan itu bisa menjadi fasilitas yang bisa dibutuhkan oleh masyarakat kita, diantaranya di Buleleng barat dengan membangun destinasi dan fasilitas pariwisatanya, ditengah dengan dunia pendidikan melalui wajib belajar 12 tahun dan perguruan tingginya, kemudian ditimur dengan pembangunan bandaranya didukung oleh pembangunan jalan tol-nya yang akan mengakses bali utara dan bali selatan, bali barat dengan bali timur,” ujar Wagub Bali yang tengah cuti tersebut.

Terkait dengan rencana pembangunan Bandara Bali Utara yang menjadi salah satu program unggulan di Buleleng dari pasangan calon Mantra-Kerta secara tegas disebutkan akan terus diperjuangkan, sebab keberadaan Bandara Bali Utara akan menjadi kunci pembangunan di Buleleng, meski hingga saat ini program itu menjadi komoditi politik yang mampu dimaninkan pihak-pihak tertentu.

“Nggak betul itu, tetap berjalan terus, itu dimainin politis, karena saya tahu, saya berjuang kesana, komitmen dua perusahaan sudah dilakukan satu dan kita hanya menunggu hasil kajian sondir yang dilakukan oleh Departemen Perhubungan, jalanlah terus dan jangan dipolitisir karena itu program pro rakyat yang diharapkan rakyat kita,” tegas Sudikerta.

Foto : Cawagub Ketut Sudikerta saat simakrama dengan masyarakat di Desa Pengastulan, Seririt, Buleleng, Kamis (29/3/2018). (Widana Daud/Metro Bali)

Sementara dalam simakrama di Desa Pengastulan yang dihadiri masyarakat di Desa Pengastulan secara khusus dan sejumlah masyarakat lainnya serta sejumlah tokoh masyarakat sepakat dan memastikan dukungan terhadap paslon nomor urut 2 Mantra-Kerta, bahkan yel-yel mantra-kerta terus bergema sejak Cawagub Sudikerta datang ke Desa Pengastulan yang diawali dengan melakukan persembahyangan di Pura Gede Pengastulan.

Usai melakukan persemabhyangan diiringi baleganjur dan ratusan warga langsung menuju Wantilan Desa Pengastulan untuk melakukan simakrama didampingi Sekretaris DPD Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry dan Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta kabupaten Buleleng Putu Singyen yang juga Ketua DPD Partai Golkar Buleleng.

 

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha