Keterangan foto: Data Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Mencatat, Erupsi terakhir terjadi Pada kemarin (17/3) lalu , dengan 2 kali terusan/MB

Karangasem, (Metrobali.com) –

Dalam satu bulan terakhir Gunung Agung telah mengalami 5 kali erupsi. Data Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi Mencatat, Erupsi terakhir terjadi Pada kemarin (17/3) lalu , dengan 2 kali terusan.

Dalam rilisnya PVMBG mencatat, secara seismik, aktivitas Gunung Agung masih didominasi oleh gempa-gempa dengan

konten frekuensi rendah yang mencerminkan aktivitas di kedalaman dangkal berupa gempa hembusan dan sesekali terjadi Gempa Letusan.

Kegempaan frekuensi tinggi yang mencerminkan peretakkan batuan di dalam tubuh gunungapi akibat pergerakan magma di bawah permukaan berupa Gempa Vulkanik Dalam maupun Vulkanik Dangkal masih terekam dengan intensitas relatif rendah. Dominannya kegempaan dengan konten frekuensi rendah dibandingkan dengan konten frekuensi tinggi mencerminkan bahwa aliran fluida magmatik ke permukaan relatif lancar karena sistem cenderung terbuka.

Ketika ditanya, perihal Deformasi, dalam rilisnya PVMBG menulis secara deformasi, dalam 1 (satu ) bulan terakhir Gunung Agung mengalami fluktuasi berupa inflasi (penggembungan) maupun deflasi (pengempisan). Volume magma yang bergerak di bawah permukaan teramati dalam jumlah yang kecil (kurang dari 1 juta meter kubik). Data deformasi masih mengindikasikan aktivitas Gunung Agung masih belum stabil dan masih berpotensi terjadi erupsi dengan skala kecil.

Tak hanya itu, secara penginderaan jauh, citra satelit termal mengindikasikan masih adanya hotspot (titik panas) di kawah Gunung Agung terutama pada bagian lava yang berbatasan dengan dinding kawah. Hal ini mengindikasikan masih adanya pergerakan fluida magma ke permukaan namun dengan laju rendah. Kubah lava di dalam kawah masih relatif tidak berubah dari periode erupsi 2017-2018 yaitu sekitar 25 juta m3 atau sekitar 40% dari volume kosong kawah.

Dari analisis tersebut, PVMBG menyatakan  Gunung Agung masih berpotensi untuk terjadi erupsi baik secara eksplosif skala kecil (Strombolian maupun abu) maupun secara efusif (aliran lava ke dalam kawah). Evaluasi data pemantauan terkini mengindikasikan bahwa potensi untuk terjadinya erupsi besar masih belum teramati. Aktivitas Gunung Agung masih berada dalam kondisi yang dinamis dan trend aktivitas dapat berubah sewaktu-waktu.

Pewarta: Made Yunda
Editor: Hana Sutiawati