Foto: Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa (kanan) dan Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Gede Eka Wijaya Patriana di sela-sela deklarasi Fraksi Restorasi Solidaritas di Istana Taman Jepun, Denpasar, Sabtu malam (10/8/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fraksi Restorasi Solidaritas yang berkekuatan total lima Anggota DPRD Denpasar periode 2019-2024 dari Partai NasDem dan PSI (Partai Solidaritas) dideklarasikan di Istana Taman Jepun, Denpasar, Sabtu malam (10/8/2019).

Pembentukan dan penamaan Fraksi Restorasi Solidaritas punya makna tersendiri terkait dinamika dan perjalanan politik bangsa ini pasca Pileg (Pemilu Legislatif) dan Pilpres (Pemilu Presiden) 2019 lalu.

Terkait makna nama Fraksi Restorasi Solidaritas, Ketua DPD Partai NasDem Kota Denpasar I Dewa Nyoman Budiasa menjelaskan namun tersebut berangkat dari kondisi kebangsaan pada Pileg dan Pilpres 2019 yang telah lalu yang sempat terjadi pengkotak-kotakan antar elemen anak bangsa karena perbedaan pilihan politik.

“Karena soliditas dan solidaritas kebangsaan secara nasional semakin terkikis. Jadi ini untuk merestorasi kembali rasa solidaritas kebangsaan ini hadirlah Fraksi Restorasi Solidaritas,” ujar Dewa Budiasa.

Ia mengakui NasDem dan PSI punya platform perjuangan yang sama. Inilah yang menjadi alasannya dibentuknya Fraksi Restorasi Solidaritas ini.

Ia pun mengungkapkan sejak awal pilihan untuk bergabung dengan PSI di DPRD Kota Denpasar merupakan pilihan pertama atau prioritas yang nantinya juga akan berlanjut di fraksi gabungan di DPRD Bali.

“Kami berpikir koalisi dengan PSI yang paling pertama. Di DPRD Kota Denpasar kita tunggu saja kapan Hanura mau merapat. Di tingkat DPRD Bali juga akan dibangun koalisi fraksi gabungan dengan PSI dan Hanura,” terang Dewa Budiasa.

Ia pun mengharapkan Fraksi Restorasi Solidaritas dapat memberikan warna yang berbeda di DPRD Kota Denpasar untuk lima tahun ke depan serta memaksimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPRD Kota Denpasar.

“Fraksi Restorasi Solidaritas ini membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat Denpasar entah pemilih kita atau bukan,” pungkas Dewa Budiasa.

Bersama Perjuangkan Aspirasi Rakyat

Hal senada disampaikan Ketua DPW PSI Provinsi Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang menyambut baik hadirnya Fraksi Restorasi Solidaritas di DPRD Kota Denpasar ini. “Restorasi Solidaritas artinya memulihkan kembali nilai-nilai solidaritas. Sebab saat Pilpres kita seperti bertarung dengan nilai perbedaan,” ujarnya.

Ia pun menambahkan pembentukan fraksi gabungan antara PSI dan NasDem ini sesuai dengan arahan DPP PSI agar bersama satu fraksi dengan partai yang punya platform perjuangan yang sama.

“Oleh DPP PSI kami diarahkan gabung dengan partai yang sesuai dengan visi misi PSI, satu ideologi, partai nasionalis. Karenanya NasDem pilihan paling tepat,” imbuh politisi asal Desa Bugbug, Karangasem ini.

Selaku partai yang baru pertama kali menempatkan kadernya di legislatif di DPRD Denpasar dengan dua kursi dan di DPRD Bali dengan satu kursi, kata Adi Susanto, PSI juga meminta bimbingan kepada senior Anggota legislatif NasDem.

“Harapan kami kerjasama ini tetap dilakukan agar membantu konstituen di Denpasar baik yang memilih kita atau tidak memilih kita,” pungkas Direktur LSP-LPK Monarch Bali ini.

Membentuk Fraksi Seperti Mencari Pasangan Hidup

Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Bali Luh Putu Nopi Seri Jayanti juga mengungkapkan NasDem dan PSI punya platform dan garis perjuangan yang sama. Karenanya sangat pas kolaborasi pembentukan Fraksi Restorasi Solidaritas di DPRD Kota Denpasar ini.

“Membuat sebuah fraksi seperti mencari pasangan hidup. Kalau tidak nyaman, tidak satu garis perjuangan tidak bisa bertahan,” kata politisi perempuan asal Buleleng ini.

Hal senada disampaikan Ketua DPD PSI Kota Denpasar, Gede Eka Wijaya Patriana. Dikatakannya terkait pembentukan Fraksi Restorasi Solidaritas sudah dipikirkan sejak awal.

“Platform perjuangan Partai NasDem dan PSI sejalan dari pusat ke daerah. Buat kami tidak ada alasan tidak gabung dengan NasDem,” tegasnya.

Ia mengaku senang PSI bisa membentuk fraksi gabungan dengan NasDem yang sudah terlebih dulu berpengalaman di parlemen menempatkan kadernya sebagai anggota legislatif.

“Sebagai partai baru, ini pengalaman pertama buat kami di politik dan legislatif. Kami banyak butuh masukan dari teman NasDem yang sudah berpengalaman di legislatif,” tandas Eka.

Pihaknya pun menginginkan di DPRD Kota Denpasar periode 2019-2024 agar ada perubahan. Salah satunya meminimalkan stigma negatif Anggota DPRD. ”

Banyak hal yang harus kita lakukan ubah wajah DPRD dan mengikis rasa apatisme masyarakat. Sampai 2024 kita (NasDem dan PSI di Fraksi Restorasi Solidaritas) tetap bersama,” tutup Eka.

Fraksi Restorasi Solidaritas DPRD Kota Denpasar ini beranggotakan tiga anggota legislatif terpilih dari partai NasDem dan dua dari PSI.

Tiga Anggota DPRD Kota Denpasar terpilih dari Partai NasDem yakni A.A Ngurah Gede Widiada (dapil Denpsar Utara), Wayan Gatra (dapil Denpsar Timur) dan Made Yogi Dwi Arya Putra (Denpasar Selatan).

Sementara dua Anggota DPRD Kota Denpasar terpilih dari PSI yakni Agus Wirajaya (dari Dapil Denpasar Utara) dan satu kursi lagi berhasil direbut “Srikandi” Emiliana Sriwahjuni (Dapil Denpasar Selatan).

Dalam deklarasi ini hadir pula Anggota DPRD Bali terpilih dari PSI dapil Kota Denpasar Grace Anastasia Surya Widjaja. (wid)