belanja Jakarta (Metrobali.com) –

Bukan rahasia lagi jika wanita suka berbelanja. Agar penampilan selalu cantik dan stylish, mereka pun rela mengeluarkan kocek lebih dalam. Sayangnya, keinginan untuk selalu terlihat menawan sering tidak sesuai dengan kemampuan. Berdasarkan penelitian, satu dari lima wanita kerap membeli barang yang terlalu mahal untuk dompet mereka.

Kebiasaan buruk dalam menghabiskan uang itu pun sering disesali para wanita. Setelah membeli produk yang tidak sesuai dengan kemampuan, mereka kemudian mengkhawatirkan masalah penghasilan. Setengah dari wanita yang menjadi responden itu takut tidak punya tabungan di masa depan karena aktivitas belanjanya. Andakah salah satunya?

Berbeda dengan wanita, lebih sedikit pria yang suka boros dalam berbelanja. Hanya satu dari tujuh lelaki yang sering membeli barang mahal namun tidak sesuai dengan penghasilan. Meski begitu, studi ini mengungkap jika wanita lebih bisa menabung dan membayar tagihan tepat waktu serta peduli dengan hutang yang dimiliki keluarga.

Penelitian yang dilakukan Halifax pada 2.000 orang tersebut pun mengungkap jika wanita sering tutup telinga mengenai permasalahan hutang mereka. “Menurut riset kami, rata-rata, pria dan wanita punya sikap yang berbeda terhadap keuangan mereka. Wanita lebih mengkhawatirkan penghasilan dari pada pria tetapi mengejutkannya, lebih banyak wanita yang membeli barang bahkan ketika mereka sebenarnya tidak mampu,” kata Nick Young dari Halifax.

Kebiasaan boros wanita sepertinya disebabkan oleh ketahanan mereka dalam berbelanja. Menurut riset sebelumnya, pria sudah bosan memilih barang hanya dalam waktu 26 menit saja. Sedangkan wanita bisa bertahan hingga dua jam. Karena itu, delapan dari 10 pria malas menemani pasangan membeli sesuatu.

Survei Halifax juga menemukan fakta baru mengenai kebiasaan menghabiskan uang berdasarkan usia mereka. Orang muda di usia 20-an dan remaja lebih percaya diri untuk berbelanja. Sedangkan orang berumur 30-an banyak mengkhawatirkan kemampuan menabung mereka. Lalu mereka yang berusia 50-an merasa pesimis mengenai masa depan. Sementara pensiunan paling jarang boros berbelanja.

“Walau sejumlah konsumer mjulai merasa lega mengenai tekanan finansial yang mereka hadapi beberapa tahun belakangan, satu dari empat orang masih percaya mereka lebih buruk dibanding tahun 2014,” ungkap Nick. Sumber : Wolipop