Jpeg

Konferensi Pers Megawati di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali, Minggu (22/11).

Denpasar (Metrobali.com)-
Selama ini publik selalu bertanya-tanya seperti apa sikap ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap pro kontra rencana reklamasi Teluk Benoa. Pertanyaan itu tampaknya cukup beralasan, sebab penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa tersebut, selain disuarakan jutaan komponen masyarakat Bali yang tergabung dalam ForBali (Forum Masyarakat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa), juga disuarakan oleh segelintir kader PDIP di Bali. Teka teki itu akhirnya dijawab dengan lugas oleh Megawati saat ditanya wartawan pada konferensi pers di kantor DPD PDIP Bali, Minggu (22/11).Megawati yang disebut-sebut memiliki pengaruh kuat terhadap kebijakan presiden Joko Widodo (Jokowi) itu rupanya tak serta merta mengakomodir suara penolakan rencana reklamasi kasawan seluas hampir 800 Hektar itu. Putri proklamtor RI ini bahkan memberi sinyal mendukung reklamasi Teluk Benoa. Megawati menegaskan, sepanjang memenuhi kajian ilmiah dan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, reklamasi bisa dilakukan. Menurutnya, jadi atau tidak rencana reklamasi itu tergantung hasil Amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan hidup). “Masalah reklamasi itu kan ada hubungan dengan lingkungan hidup. Jadi saya sebagai ketua umum (PDIP) selalu mengatakan, kalau mau melakukan sebuah reklamasi maka yang harus diperhatikan adalah lingkungannya. Teknisnya adalah masalah Amdal,” tegas Megawati.

Selain Amdal, lanjut Megawati, juga harus jelas memperhatikan spesifikasi kawasan yang akan direklamasi. Menurutnya hal itu sudah dikatakannya sejak dulu. “Jangan hanya dilihat Amdalnya saja tapi juga harus ada spesifikasinya,” ujar Megawati. Ia mencontohkan, memperhatikan aspek lingkungan untuk hutan yang ditambang tentu berbeda dengan reklamasi laut. Jika di hutan harus memperhatikan flora dan fauna dan cara melindunginya, maka reklamasi di laut harus memerhatikan pergeseran air laut, keselamatan karang, dan lainnya. Dengan mempertimbangkan secara matang berbagai aspek tersebut, harapannya tak akan muncul persoalan setelah aktivitas reklamasi itu dilakukan.

Usai memberikan pandangan tersebut, Megawati mengingatkan wartawan untuk berhati-hati menulis. Presiden kelima RI menegaskan dirinya tidak menolak adanya reklamasi. “Jangan nanti ditulis Ibu Mega tak setuju reklamasi. Itu tak seperti begitu saya katakan,” tegas Megawati. Beberapa saat kemudian, Rieke Diah Pitaloka, yang memandu acara tersebut juga mengingatkan wartawan untuk berhati-hati menulis pernyataan Megawati. Pihaknya akan menuntut pertanggungjawaban media yang menulis berita tak sesuai pernyataan Megawati. “Tim kami merekam acara ini,” ujarnya.

Untuk diketahui, pada konferensi pers itu hadir pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diusung PDIP di Pilkada serentak di Bali, pengurus DPP PDIP, DPD PDIP Bali, DPC PDIP kabupaten/Kota, dan beberapa anggota fraksi PDIP DPR RI dapil Bali, DPRD Bali dan DPRD kabupaten/Kota

. AMO-MB