IMG_20160814_153546

Badung, (Metrobali.com) –

Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-71 Gereja Bukit Pujian Pecatu dan Masjid Palapa Pecatu berkolaborasi mengadakan kegiatan bersama.

Acara tersebut dirancang sedemikian rupa, sehingga sejumlah warga tampak antusias melihat, membeli jajanan di sekitar kompleks Masjid Agung Palapa, Bukit Pecatu Indah, Jimbaran, Badung, Bali, Minggu (14/8/2016).

Ketua Panitia Yosep Ferdinand mengatakan, tujuan acara yang dirangkai dengan 17 Agustusan ini merupakan acara berbagi kasih di lingkungan Pecatu.

“Kami berkolaborasi dengan teman-teman di Masjid Agung Palapa, Pecatu selain itu dirangkai HUT Kemerdekaan RI, kita bersinergi apapun yang dilakukan. Ke depan kita harapkan kita bisa bersinergi dari semua kalangan di Pecatu dan Ungasan, semua bisa berbagi satu sama lain kedepan saling tau khususnya di Pecatu dan sekitarnya bahwa ada kasih ditempat ini,” ujarnya di Lokasi, Minggu (14/8/2016)

Acara ini melibatkan warga adat Ungasan dan Pecatu kurang lebih 1500 orang.

“Ini untuk kali pertama kita lakukan kolaborasi” imbuhnya.

Selain ada lomba 17an, pengobatan gratis
donor darah hingga nanti malam warga bisa menikmati pentas seni gereja dan masjid serta food festival.

Sementara itu, Pendeta Gereja Bukit Pecatu Indah, Ferry Rose menjelaskan, bahwa acara tersebut merupakan pengimplementasian bahwa ada kasih Tuhan.

“Dan kita mengasihi bangsa kita, apalagi pada peringatan 17 nanti. Satu hal kita berbagi kasih mengikat tali perdaudaraan saudara saudari kita di pulau Bali dengan jemaat kepercayaan lain, tanpa memandang apa itu perbedaan,” katanya.

Pantauan di lapangan sekitar 80 orang yang menyumbangkan darahnya. Menurut salah satu panitia Elbie Damara menjelaskan jika stok darah di PMI masih cukup banyak karena itu pihaknya membatasi peserta yang hendak mendonorkan darahnya.

Perbekel Desa Ungasan I Made Kari juga menyampaikan rasa terimakansihnya kepada gereja GBI Rock.

“Kedepannya, lebih bisa memanajemen kegiatan seperti ini. Harapan kita tiap tahun bisa dilaksanakan seperti ini tidak hanya dari pihak gereja. Meski masyarakat mayoritas agama disini Hindu tapi kita tidak memandang perbedaan semua sama, rasa toleransi umat beragama di desa Ungasan sangat tinggi,” tandasnya. SIA-MB