Penyelam

Jakarta (Metrobali.com)-

Indonesia ditargetkan menjadi surga penyelam dunia minimal pada 2020 melalui program yang diberi nama Divers Heaven One Nation, kata pejabat Kemenparekraf Achyaruddin.

“Ibaratnya penyelam yang datang dari berbagai belahan dunia itu didorong menjadi satu bangsa yang menjadikan Indonesia sebagai tanah air keduanya karena negara kita yang menjadi destinasi utama untuk menyelam,” kata Direktur Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Achyaruddin di Jakarta, Rabu (26/3), dalam Forum Dialog Pariwisata bertema Wisata Selam.

Ia mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki beragam biota dan taman bawah laut di berbagai provinsi dengan sedikitnya 700 titik penyelaman.

Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, pihaknya terus memersiapkan berbagai fasilitas pendukung mulai dari infrastruktur, pendataan, dan pengembangan titik selam, sekaligus paket-paket wisata selam.

“Upaya menyiapkan semua itu termasuk dalam hal penyiapan SDM salah satunya dengan menyelenggarakan Indonesia World Underwater Photo Contest 2013,” katanya.

Melalui kontes fotografi itu, kata dia, bisa dijaring peserta dari kalangan penyelam di tanah air dan mancanegara sekaligus merancang data base potensi selam berikut penyebaran para penyelam ke-33 wilayah yang telah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan wisata selam tersebut.

Pihaknya sendiri menekankan pentingnya mengembangkan konsep wisata selam yang berkelanjutan dan bertanggung jawab sebagai upaya melestarikan alam bawah laut.

“Untuk itu semua tindakan yang merusak terumbu karang dan lingkungan bawah laut tidak lagi bisa ditolerir dan harus mendapat pengawasan langsung dari masyarakat yang sudah memiliki kesadaran untuk menjaga alam lingkungannya sendiri,” katanya.

Pada kesempatan yang sama praktisi selam Indonesia Cipto Aji Gunawan mengatakan dive center ilegal juga menjadi isu lain yang mengemuka di Indonesia.

“Kita menghadapi berbagai masalah di antaranya belum adanya SDM memadai dan ada yang belum mendapat izin resmi tapi tetap mengoperasikan usahanya,” katanya.

Menurut dia permasalahan juga muncul karena pemerintah belum siap dengan perangkat hukum dan belum memiliki kesadaran wisata terkait besarnya potensi selam yang potensial menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Saat ini daerah yang dikenal sebagai tujuan wisata favorit wisata selam adalah Raja Ampat, Papua, Bali, Bunaken, Sumatera Utara termasuk Lembeh, Buton, Wakatobi, Flores Alor, Komodo, Lombok, dan Derawan. Sementara di Indonesia Barat ada Pulau Weh-Sabang dan Natuna.