Jpeg

Denpasar (Metrobali.com)-

Kasus pembunuhan Angeline, (8), yang menarik perhatian publik. Baik nasional dan inter nasional ini membuat Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono turun langsung ke rumah milik Margriet CH Megawe, (60), yang terletak di Jalan Sedap Malam, No. 26, Denpasar Timur, pada Jumat (19/6) mulai pukul 10.00 wita.

Di sana, ternyata ditemukan lagi balasan bercak dara di depan pintu masuk rumah Margriet yang berada di bagian selatan. Selain itu, tim Mabes ini menemukan beberapa titik bercak dara dari depan kamar Agus hingga lubang tempat Angeline di kubur.

“Awalnya lima orang yang diterjunkan oleh Mabes Polri. Namun hari ini Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri dantang dan memimpin langsung,” ujar sumber di TKP.

Sekitar tiga jam melakukan pemeriksaan atau olah RTK, tim pun terlihat berjalan keluar dari dalam rumah ibu yang akrab disapa Teli itu. Kepada wartawan, Kepala Pusat Identifikasi atau Inafis Bareskrim Mabes Polri Brigjen Bekti Suhartono, mengaku bahwa, Tim Inafis dari Mabes Polri datang ke Polda Bali guna memperkuat beberapa pengakuan dan kesaksian. Dengan lebih mengejar pembuktian melalui alat bukti yang ada di TKP dan lain sebagainya.

“Kita lebih ke alat bukti. Itu yang kita perjuangkan. Dan apa pun kemungkinannya akan kita kembangkan,” ujarnya.

Pihaknya, imbuh Suhartono pada saat Olah TKP mendapati banyak bercak darah. Sayangnya ia enggan merinci, di mana tepat titik penemuan, dan siapa pemilik darah itu. Kendati demikian, ia mengaku bahwa pihaknya harus melakukan beberapa proses lagi untuk mengetahui lebih jelas darah itu. Katanya, polisi belum bisa pastikan apakah bercak darah itu dari korban atau siapa-saja yang ada di rumah tersebut. Pasalnya di sana juga terdapat sejumlah binatang.

“Kita temukan lagi bercak darah. Waktu lalukan ada sejumlah binatang juga. Sehingga kita belum bisa pastikan. Kita masih melakukan pengetesan darah dengan teliti. Ke depan kita akan melakukan pemanggilan tim dari Laboratorium Mabes unit membuktikan bercak darah. Terkait sejumlah darah yang sudah diamankan ini,” ungkap Suhartono.

Temuan banyak titik darah tersebut mulai dari dan keseluruhannya akan diperiksa. Baik penemuan yang lalu-lalu hingga saat ini, akan di periksa oleh tim khusus. Tim yang sudah diterjunkan ini belum fokus untuk mengetahui berapa jumlah semua titik dara dan di mana-di mana saja.

Dalihnya, hal tersebut baru dasar saja dilakukan oleh mereka. Dan hal tersebut dinamakan, mencoba untuk optimalkan.

“Ada juga ditemukan sidik jari laten (jenius, red) dan kita berjanji akan menjelaskan setelah pengetesan sudah kelar atau sudah selesai. Masalahnya banyak binatang di sini jadi bisa mungkin ada yang tidak terkait langsung dan lain sebagainya,” janjinya.

Terkait dari sisi pembuktian secara ilmiah, ia mengaku bahwa ada yang bisa cepat dan ada yang bisa lambat. Contohnya, katakan seperti sidik jari laten, untuk memeriksa satu sidik jari laten, Mebes punya alat yang namanya Mabis yang bisa mengungkap identitas seseorang hanya kurang dari 1 menit. Sedangkan yang lain memerlukan proses yang lama. Jadi, kata dia, hal itu pun tergantung jenis alat bukti yang ditemukan seperti apa.  “Semuanya tergantung juga,” paparnya.

Lanjut, Olah TKP yang dilakukan Jumat kemarin merupakan lanjutan dari beberapa waktu lalu. karena olah TKP tidak mungkin Polda bisa berdiri sendiri dengan kasus seperti ini. Harus lengkap.

Bahkan Mabes akan menghabiskan waktu beberapa hari di Bali untuk optimal hingga oleh TKP selesai. Menyangkut kasus secara keseluruhan, Bekti Suhartono tidak bisa menjelaskan. Kendati demikian, kedatangan pihak Mabes untuk mengambil dari sisi pembuktian guna memperkuat keterangan saksi.

“Penyidik perlunya apa, maka kita akan kejar. Kalau penyidikan itu merupakan kewenangan Polda Bali. Kasus ini merupakan atensi jadi dari Mabes turun tangan. Kita bergerak atas perintah pimpinan,” terangnya.

Terkait dengan oleh TKP ini, Suhartono mengatakan memang benar adalah tugasnya. “Baik pernyataan Agus yang Baru Atau lama, kita akan kejar. Jadi tugas kita adalah mencari barang bukti sebanyak mungkin.  Kita akan melihat kasus secara utuh dari awal. Sampai selesai. Sepanjang masih di perlukan. Kita terus melakukan olah TKP,” pungkasnya.SIA-MB