Mengimplementasikan kearifan lokal Segara Kerthi, Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) kompak turun memimpin aksi bersih-bersih di dua pantai berbeda, Sabtu (15/9).

 Kuta (Metrobali.com)-

Mengimplementasikan kearifan lokal Segara Kerthi, Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) kompak turun memimpin aksi bersih-bersih di dua pantai berbeda, Sabtu (15/9). Gubernur Wayan Koster memimpin  gerakan bersih sampah plastik serangkaian  World Clean Up Day di Pantai Kuta, Badung, sementara Wagub Cok Ace memimpin gerakan bersih-bersih di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar . Selain di Denpasar dan Badung, kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di  kabupaten/kota se-Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik penyelenggaraan World Clean Up Day (WCD) 2018 yang merupakan gerakan internasional dalam memerangi sampah. Aksi ini dilaksanakan serentak diseluruh dunia pada tanggal 15 september 2018 dan Indonesia merupakan salah satu negara yang turut serta dalam aksi memerangi sampah khususnya sampah plastik tersebut.

Menurut Koster, kegiatan WCD sesuai dengan visi misi program Pemprov Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya demi terwujudnya masyarakat Bali yang sejahtera. “Saya menyambut baik kegiatan ini karena sesuai dengan visi misi kami (Pemprov Bali-red) Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yakni menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya serta terwujudnya masyarakat Bali yang bahagia dan sejahtera baik Sekala dan Niskala,” ujarnya.

Ditambahkan Koster, aksi bersih-bersih ini juga sejalan dengan filsafat Sat Kerthi yakni Atma Kerthi, Danu Kerthi, Segara Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi serta Jagat Kerthi dan kegiatan WCD ini merupakan pelaksanaan dari salah satu bentuk kegiatan dari Segara Kerthi.

“Kegiatan seperti ini akan terus kami jalankan dengan satu regulasi agar bisa berjalan dengan baik dan terkelola, rutin serta berkelanjutan. Nantinya hal ini akan kami tuangkan dalam peraturan gubernur terkait pelarangan penggunaan bahan plastik, pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir,” ungkap Koster.

Pada kesempatan tersebut, Koster mengajak seluruh lampisan masyarakat untuk ikut peduli dengan kebersihan lingkungan serta ikut andil dalam pengurangan sampah plastik. Ia berharap dengan adanya peraturan tersebut nantinya, Bali akan semakin bersih dan hijau menuju masyarakat yang sehat.

Koster mengatakan gerakan bersih sampah sebagai bentuk komitmen dan aksi dalam rangka pengendalian pencemaran pesisir dan laut. Kegiatan ini juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di laut serta mengelola dan melindungi lingkungan hidup sesuai dengan tata kehidupan krama Bali secara sekala dan niskala yang didasari asas nilai filsafat Sad Kertih. “Kegiatan hari ini merupakan implementasi nyata dalam mewujudkan  Segara Kertih,” ujarnya.

Ia berharap gerakan bersih sampah ini bukan sekedar sebuah seremonial, namun juga benar-benar merupakan suatu gerakan yang membumi dan efektif untuk mengatasi ancaman sampah di Bali. “Saya instruksikan kepada seluruh masyarakat Bali mulai dari OPD Provinsi, instansi vertikal, kabupaten/kota, perbankan, desa pakraman se-Bali dan stakeholders lainnya agar melakukan gerakan pemilahan, pengolahan melalui program 3R baik di kantor dan lingkungan sekitarnya,” tegasnya.

Hal senada diutarakan Wagub Cok Ace yang hadir didampingi Ny. Tjok Putri Hariyani Sukawati. Ia menekankan agar bersih sampah ini menjadi sebuah budaya dan bukan hanya dilakukan pada hari tertentu saja. “Mari kita biasakan jika menemukan sampah untuk memungut dan membuang pada tempatnya,” kata tokoh pariwisata ini.

Sementara itu, Yoga Iswara selaku panitia mengatakan WCD diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran manusia akan isu sampah yang sudah menjadi isu kritis dan didiskusikan di berbagai negara. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara “Suksma Bali” untuk merefleksikan terima kasih dan penghargaan kita teehadap Bali tercinta tempat kita bersama dianugerahkan kehidupan. World Clean Up Day 2018 hari ini serentak dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota se-bali dan merupakan gerakan dunia.

Pada bagian lain, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Drh. Luh Ayu Aryani, MP dalam laporannya mengatakan World Cleanup Day 2018 dilakukan secara serentak pada tanggal 15 September 2018 di 150 negara dengan harapan diikuti lima persen dari populasi penduduk.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap permasalahan sampah dan bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan” kata Aryani.

Ia menambahkan aksi ini diharapkan menjadi gerakan masif menuju Bali yang hijau serta menunjukkan kepada dunia kekompakan masyarakat Bali untuk merawat lingkungan.  Aksi pungut sampah di Denpasar ini melibatkan berbagai unsur seperti OPD Provinsi Bali, OPD Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal, Komunitas Lingkungan, pelaku usaha, masyarakat setempat dan berbagai komponen dengan jumlah peserta sekitar 2500 orang. Total ada 29 titik aksi bersih-bersih dengan tajuk “Suksma Bali” di seluruh Bali pada tanggal 15 September 2018 baik itu di pantai, pura, wilayah desa dan campuhan.

Editor      : Whraspati Radha